Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Online Dhammavagansa: "Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib?

25 Juni 2020   12:45 Diperbarui: 25 Juni 2020   12:50 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi (sumber: KBTI Surabaya dan Pancavihara)

Sebagai contoh, Donny adalah Nama Panatti, namun karena nama Donny adalah nama yang sangat umum, maka disematkanlah nama pendamping untuk membedakannya dengan Donny-Donny lainnya. Nah, sematan ini disebut dengan Attha Panatti.

Dalam hal pemberian Nama Panatti, maka orangtua telah memikirkannya berdasarkan suatu alasan, namun pada saat yang sama, maka dalam benaknya juga telah muncul Attha Panatti yang merupakan harapan atau doa yang lebih spesifik bagi sang anak.  

Bayi yang baru lahir akan mengenal Nama Panatti, namun belum Attha Panatti. Seiring waktu berjalan, Attha Panatti akan mulai dipahami oleh sang anak, melalui orangtua yang berharapan baik.

Seiring usia bertambah, sang anak pun dapat menambahkan makna Attha Panatti kedalam benaknya yang dipengaruhi dari lingkungan. Sungguh sayang, di zaman sekarang pengasuhan tidak hanya miliki oleh orangtua saja. Dengan padatnya pekerjaan dan tuntutan hidup, seringkali anak dititipkan kepada Mba dan Medsos.

Dengan demikian, maka orangtua tidak lagi menyadari apa saja informasi mengenai nama yang diberikan kepada anaknya yang memengaruhi Attha Panatti dalam dirinya.

Jika hasilnya positif, maka tentunya nama akan menjadi sangat bagus, namun jika sebaliknya, maka disanalah nama akan memberikan pengaruh yang jelek bagi pemiliknya.

Diberikan contoh seseorang yang bernama Mawar (nama samaran). Sedari kecil, karena wajahnya, ia sering disebutkan sangat mirip dengan ayahnya. Dengan demikian, tertanamlah dalam benak bahwa, "Mawar: adalah nama yang mirip ayahnya."

Sayangnya sang Mawar menerima informasi ini dengan mengasosiasikan seluruh kelakuan dan sifat ayahnya dengan nama Mawar. Sehingga sang ayah yang kebetulan malas, pun melekat pada namanya.

Di bawah alam bawah sadar, nama Mawar memengaruhinya untuk menjadi malas, hingga suatu hari, sang ibu yang mungkin sedang jengkel mengatakan kepadanya, "ya Mawar, kamu memang malas seperti bapakmu."

Nah, disini pengulangan dan penekanan dan pengulangan terjadi terhadap sifat malas yang diartikan dalam nama Mawar. Sehingga lambat laun, panggilan nama tersebut akan masuk sebagai sebuah efek senyawa (compounding effect) dengan sifat pemalas.

Mawar tidak senang dengan sifat pemalasnya, ia ingin berubah. Datanglah seorang bijaksana, yang mengatakan mungkin dirimu lebih tepat memiliki nama Dahlia, yang berarti mekar dan harum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun