Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wahai Vaksin Virus Corona, di Manakah Engkau Berada?

21 Maret 2020   14:27 Diperbarui: 21 Maret 2020   15:03 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Vaksin adalah senjata ilmiah terkuat untuk mengakhiri virus corona, Jika China adalah negara pertama yang menciptakan senjata seperti itu dan memiliki paten sendiri, itu menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan kita dan citra negara," kata Chen Wei yang merupakan perwira militer bintang dua di angkatan bersenjata China.

Chen Wei memiliki reputasi yang tidak main-main, sebagai ketua peneliti vaksin Covid 19, Chen merupakan spesialis terkemuka dalam vaksin rekayasa genetika yang mengembangkan semprotan medis selama wabah SARS tahun 2003 dan mampu mencegah sekitar 14.000 pekerja medis tertular Virus.

Amerika Serikat

Saat ini negeri Paman Sam juga sedang melakukan fase I pengujian vaksin mRNA-1273 yang akan melibatkan 45 orang dewasa. Namun demikian, vaksin ini masih memerlukan waktu selama 12 -- 18 bulan baru dapat digunakan secara umum, jika hasil tes berjalan dengan baik.

Senada dengan langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah China dan Amerika Serikat, WHO melaporkan bahwa per tanggal 13 Maret 2020, telah tercatat 41 kandidat vaksin yang diproduksi oleh berbagai negara dan institusi pengembang. Di antaranya Codagenix/Serum Institute of India, University of Oxford, dan Fudan University/Shanghai JiaoTong, University RNA Cure Biopharma.

Namun disisi lain, sejumlah pakar kesehatan Dunia mengatakan bahwa saat sekarang, vaksin yang dikembangkan hanya sampai kepada tahap pencegahan penularan saja. Masih dibutuhkan waktu sampai pertengahan tahun depan agar solusi penyembuhan total yang paling tepat dapat ditemukan.

Mengapa membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan vaksin virus Covid-19?

Sebagaimana vaksin virus lainnya, semua membutuhkan waktu. Hal ini semakin dipersulit dengan jenis Covid-19 yang masuk dalam virus kategori RNA (ribonucleic acid) yang cenderung bermutasi dan berkembang.

Virus RNA ini masuk dalam kategori Zoonosis yang melibatkan hewan sebagai mata rantai tambahan. Lain halnya dengan jenis virus DNA yang relatif lebih stabil karena hanya menular diantara manusia saja (human to human infection), seperti pada virus Hepatitis.

Agar pembaca memiliki pemahaman yang lebih sederhana mengenai jenis Virus RNA, maka pembaca mengutip 15 contoh jenis virus yang sejenis, diantaranya adalah:

HIV AIDS, Influenza, Poliovirus, Paramyxovirus, Virus enteric, Virus rubella, Virus demam kuning, Virus ensefalitis, Virus tumor RNA, DHF (demam berdarah), Rabies, Campak, Rhinovirus (demam dan pilek), Reovirus (diare), Gondong, Rotavirus, Enterovirus, Hepatovirus, dan Virus ebola.

Ada yang familiar? Iya betul.. Virus DHF (demam berdarah) alias Demam Berdarah Denque (DBD). Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang belum ada vaksin yang ditemukan untuk DBD, padahal sudah puluhan tahun lamanya kita bersahabat dengan penyakit yang satu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun