Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Berjabat Tangan Sudah Tidak Layak, Meludah Diperbolehkan

17 Februari 2020   22:04 Diperbarui: 17 Februari 2020   22:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berjabat Tangan (Sumber: Reader's Digest)

Namun, jika nyawa taruhannya alasan kesusilaan dapat dianggap sebagai hal kedua. Tradisi unik ini "hanya" dimaksudkan untuk kelangsungan hidup semata.

Konon kabarnya lahan bertani di Himalaya sangatlah minim, sehingga untuk mencegah ketidakadilan dan konflik, maka mereka membuat seluruh penduduk menjadi saudara dengan cara berbagi istri.

Untung ya, lahan pertanian di Indonesia cukup luas... Kalau tidak... Hmmm...

Kembali ke kebiasaan berjabat tangan...

Sejarah paling awal mengenai kebiasaan berjabat tangan telah ada dari abad ke-5 SM di Yunani. Bagi masyarakat kuno, gestur berjabat tangan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada senjata yang tergenggam atau tersembunyi.  

Lama kelamaan hal ini kemudian berubah menjadi sebuah simbol persahabatan dan perdamaian.

Meskipun berjabat tangan masih sangat umum dilakukan, namun prosesi ini ternyata juga sudah mengalami evolusi.

Salam Komando adalah salah satu diantaranya. Jabatan tangan tetap dilakukan, namun dengan gerakan tambahan dimana telapak tangan dibalik dan digenggam erat.

Demikian juga dengan istilah fist bump yang akhir akhir ini menjadi sangat popular. Gerakan ini dimulai di negara Amerika Serikat dan umum dilakukan oleh para atlit dan kawula muda.

Caranya adalah dengan saling menyentuh ujung tangan yang sudah terkepal. Menjadi lebih popular setelah presiden AS yang ke-44, Barrack Obama juga melakukan gestur salam ini didepan publik.

Berdasarkan survei, 49% dari penduduk AS lebih menyukai salam ini dibandingkan dengan jabat tangan konvensional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun