Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada Sang Tikus di Tahun Tikus

22 Januari 2020   15:08 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:24 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika memang demikian adanya, maka mungkin saatnya untuk bermain lebih kasar. Lem Tikus adalah jawabannya.

Hari kedua setelah Tahun Baru... Dua biji buah bintaro, satu buah coklat sachet, dan satu pak keju menjadi korban. Lem Tikus...? Bersih tanpa bekas, meskipun ada ikan asin nan menantang terpampang.

"Mungkin baunya sudah nakenal tikusnya, pak." (tikusnya sudah kenal bau lem tikus). Suara kemayu Mas Lady membuka keheningan pagi ditengah kepeningan para karyawan.

"Sekarang tikus sudah pintar pintar mi pak, kalau ada temanna yang sudah pernah kena, tidak mau mi na datangi." (tikusnya mempunyai Intelligence Quotient yang tinggi). Ada baiknya informasi Mas Lady ini bisa menjadi masukan bagi produsen lem tikus, untuk segera mengganti formula baru atau tutup usaha.

Rasanya tidak percaya, namun Mas Lady benar adanya. Menu ikan asin, keju sapi spesial, sampai coklat mocca tidak menarik selera si Mickey.

Tidak ada yang salah dengan keju sapi special, manusia normal manapun pasti akan tergoda dengan menu yang satu ini. Yang salah adalah lem tikus yang baunya sudah dikenal oleh sang Tikus. (konon kabarnya).

Namun Menurut informasi yang saya dapatkan, tikus adalah hewan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan serta memiliki indra penciuman yang tajam. Bisa saja tikus ini adalah tikus yang memiliki jam terbang tinggi, sehingga sudah familiar dengan bau lem tikus pasaran yang mudah ditemukan di pasar.

Atau bisa juga karena kita terlalu berbaik hati kepada sang Tikus. Menu yang disediakan cukup lezat, mengingat bahwa Tikus adalah jenis hewan Neuphobia atau cepat curiga dengan keadaan disekitarnya. Pasti dalam pikiran sang Tikus "This is too good to be true"

Langkah berikutnya adalah perangkap tikus konvensional, tentunya tetap dengan menu ikan asin sebagai penggugah selera. 

Hari ketiga setelah Tahun Baru... Dua biji buah bintaro, satu buah coklat sachet, satu pak keju, dan satu bungkus kerupuk menjadi korban. Perangkap Tikus...? Kosong melompong, dan ikan asin masih berbau pesin.

Kali ini Mas Lady diam tanpa bekas, berdiri tenang dengan segelas ademsari di tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun