Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada Sang Tikus di Tahun Tikus

22 Januari 2020   15:08 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:24 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tikus menjijikan, tidak seperti kucing yang memiliki bulu halus nan nyaman dibelai. Tikus adalah hewan perusak, tidak seperti anjing yang sopan menunggu makan malam. Tikus adalah pembawa penyakit, tidak seperti ikan di aquarium yang mandi setiap saat. 

Intinya, mendengar kata Tikus saja, nafas sudah naik turun dipenuhi nafsu, jantung berdegup kencang berbunyi lantang, dan teriakan panik membahana sampai ke rumah tetangga.

Itulah yang kurasakan sebagai pemiliki toko bahan makanan yang terletak dibilangan kota lama Makassar, setelah mengetahui bahwa ada tikus di dalam toko.

Langkah pertama adalah mengobrak-abrik seluruh rak yang dicurigai menjadi tempat persembunyian si Jerry. Namun total 8 orang staff tidak mampu menemukannya. Tikus adalah hewan yang memiliki kemampuan untuk bersembunyi dengan baik. Acap kali tempat yang susah diraih, menjadi sasaran eksodus, seperti diatas plafon, dibawah lantai atau tempat tempat yang sempit.  

"Ada dua ekor pak" Menurut saksi mata si Mannan alias Mas Lady, dengan gaya gemulai tanpa bokor.

Tiba-tiba wajah Mas Lady langsung berubah menjadi seperti tikus, karena kegemarannya yang suka mengemil di sembarang tempat. Perlu diketahui bahwa Tikus adalah hewan yang suka mengonsumsi makanan yang juga dikonsumsi oleh manusia. Tidak salah jika kecurigaanku langsung mengarah kepada si gemulai ini.

Sebenarnya ini bukanlah kasus pertama, pada awal 2019, serombongan tikus dari kakus mengunjungi toko dengan penuh rasa percaya diri. Bagai pelanggan yang terhormat, berjalan santai di siang bolong dari ujung rak ke ujung etalase.

Bagaimanapun pelanggan harus dihargai, meskipun mereka hanyalah sekedar tikus yang lugu. Mengusir pelanggan adalah hal yang tabu apalagi membunuhnya. Membuat pelanggan tidak betah dalam toko adalah kesalahan prosedur, namun melayani tikus tidak terdapat pada S.O.P perusahaan.

Oleh sebab itu, buah Bintaro adalah solusinya, harganya murah, dan caranya pun mudah. Hasilnya... Mak Nyus. Rombongan Tikuspun hilang tanpa kasus.

Namun awal tahun ini adalah tahun yang bagus buat sang tikus. Mungkin karena tahun baru imlek 2571 ini adalah tahun tikus. Sehingga buah Bintaro yang seharusnya menyeramkan pun tak luput dari amukan.

Dua biji buah bintaro dan satu coklat sachet menjadi korban di hari pertama setelah tahun baru. Pertanyaan pertama yang timbul dalam benak apakah tikus ini berasal dari klasifikasi biologi yang berbeda?

Jika memang demikian adanya, maka mungkin saatnya untuk bermain lebih kasar. Lem Tikus adalah jawabannya.

Hari kedua setelah Tahun Baru... Dua biji buah bintaro, satu buah coklat sachet, dan satu pak keju menjadi korban. Lem Tikus...? Bersih tanpa bekas, meskipun ada ikan asin nan menantang terpampang.

"Mungkin baunya sudah nakenal tikusnya, pak." (tikusnya sudah kenal bau lem tikus). Suara kemayu Mas Lady membuka keheningan pagi ditengah kepeningan para karyawan.

"Sekarang tikus sudah pintar pintar mi pak, kalau ada temanna yang sudah pernah kena, tidak mau mi na datangi." (tikusnya mempunyai Intelligence Quotient yang tinggi). Ada baiknya informasi Mas Lady ini bisa menjadi masukan bagi produsen lem tikus, untuk segera mengganti formula baru atau tutup usaha.

Rasanya tidak percaya, namun Mas Lady benar adanya. Menu ikan asin, keju sapi spesial, sampai coklat mocca tidak menarik selera si Mickey.

Tidak ada yang salah dengan keju sapi special, manusia normal manapun pasti akan tergoda dengan menu yang satu ini. Yang salah adalah lem tikus yang baunya sudah dikenal oleh sang Tikus. (konon kabarnya).

Namun Menurut informasi yang saya dapatkan, tikus adalah hewan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan serta memiliki indra penciuman yang tajam. Bisa saja tikus ini adalah tikus yang memiliki jam terbang tinggi, sehingga sudah familiar dengan bau lem tikus pasaran yang mudah ditemukan di pasar.

Atau bisa juga karena kita terlalu berbaik hati kepada sang Tikus. Menu yang disediakan cukup lezat, mengingat bahwa Tikus adalah jenis hewan Neuphobia atau cepat curiga dengan keadaan disekitarnya. Pasti dalam pikiran sang Tikus "This is too good to be true"

Langkah berikutnya adalah perangkap tikus konvensional, tentunya tetap dengan menu ikan asin sebagai penggugah selera. 

Hari ketiga setelah Tahun Baru... Dua biji buah bintaro, satu buah coklat sachet, satu pak keju, dan satu bungkus kerupuk menjadi korban. Perangkap Tikus...? Kosong melompong, dan ikan asin masih berbau pesin.

Kali ini Mas Lady diam tanpa bekas, berdiri tenang dengan segelas ademsari di tangan.

"Apa lagi ini hari?" Ujarku padanya.

"Dak tau mi deh pak." Balasnya, seolah olah tidak ingin menjadi pahlawan kesiangan.

Tikus termasuk hewan sosial yang suka berkomunikasi. Caranya adalah dengan menggunakan sistem yang disebut dengan urine making. Menandai wilayah dan sumber makanan yang tersedia, dengan menyebarkan urine. Dengan demikian, maka area disekitar jebakan pasti sudah tidak luput lagi dari kencing tikus.  

Widya, sang kepala toko dengan senyum tanpa daya menyodorkan sebungkus kantong plastik hitam.

"Obat terbaru yang bernama obat biru dari **** (nama perusahaan anti pestisida).

"Kalau dimakan, nanti tikusnya merasa haus dan gerah, dan keluar ki dari toko mencari udara segar." Hmmm... cukup masuk akal, apalagi ada embel embel dari perusahaan terkenal yang pantas untuk dicoba.

Hari keempat setelah Tahun Baru... Dua buah susu cair, satu teh kotak, dan satu bungkus gula cair menjadi korban. Obat Biru...? Membuat sang Tikus haus, hingga mencari minuman segar pelepas dahaga. Sang Tikus.... Masih bebas berkeliaran dengan penuh misteri.

Muchtar, sang supir yang juga montir, konon kabarnya adalah keturunan ke-13 Sultan Hasanuddin. Memiliki keahlian bongkar pasang mesin dan jimat taksin. Menawarkan solusi perangkap tikus buatan sendiri dengan bonus bacaan mantra Abidin.

"Masuk ki ini Tikus besok pak." Ujar Muchtar dengan penuh percaya diri sambil menunjuk ke arah kerangkeng besi buatannya.

"karamak ki inne" (keramat), sambil menunjuk ke arah kertas coklat buram yang tertempel pada rang besi.

Akupun hanya bisa pasrah, atau lebih tepatnya berharap agar kehadiran mantra Abidin warisan nenek moyang tidak mencoreng harga diriku sebagai orang Makassar.

Hari kelima setelah Tahun Baru... Astagafirullah... Sang Tikus telah berada dalam kerangkeng!!! 

Mantra Abidin menunjukkan kesaktian mandraguna. Aku bangga memiliki warisan budaya yang meskipun aneh, tapi ternyata membawa manfaat.

"Masih ada satu pak" ujar si Mannan alias Mas Lady, dengan gaya gemulai tanpa bokor, membanting semangatku yang tadinya sudah diatas awan. Iya betul... Awalnya dua ekor, namun mudah mudahan kawan yang satu telah pergi meninggalkan toko dengan hati gembira.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Benar juga... Hari keenam dan ketujuh suasana damai kembali menyelimuti. Aktivitas toko berjalan normal tanpa adanya gangguan tikus lagi. Ternyata Mantra Abidin tidak saja menangkap tikus, namun juga turut mengundang roh roh sakti yang dapat mengusir tikus. Syukur Alhamdulilah...

"Awwww....." Teriakan Mas Lady menggema melalui Lorong rak yang penuh dengan pelanggan. Genangan cairan susu kental manis coklat memenuhi rak yang baru saja dibersihkan tadi pagi.

Tikus beraksi pada siang hari bolong!!! Bereaksi tanpa bayangan bagaikan ninja dengan keahlian tingkat tinggi. Korbannya lebih banyak lagi... satu sachet susu kental manis, sebungkus gula pasir, coklat meses, dan sederet sakit hati.

Sekarang saya mulai berpikir, apakah teori mengenai mahluk mutan, layaknya yang muncul di film Hollywood benar adanya? Tikus yang dihadapi jelas bukanlah jenis tikus biasa. Tidak hanya balas dendam, namun juga pandai menyakiti hati.

Bisa saja tikus tikus jaman now sudah terkontaminasi makanan yang mengandung omega 3, DHA, MFPI seperti pada kandungan susu formula untuk bayi kesayangan.

Bingung dengan segala opsi yang telah diambil dan tidak kunjung memberikan solusi, akhirnya saya pun mengambil sebuah keputusan penting. Seperti pada film Hollywood, musuh yang dahsyat hanya bisa dikalahkan oleh pahlawan yang kuat, dan pahlawan yang hebat biasanya muncul menjelang pada akhir scene.

Tantangannya adalah mencari sang pahlawan untuk mengalahkan monster mengerikan. Pilihannya jatuh kepada Super Dode, seekor anjing setia milik Widya sang kepala toko.

Tepat pukul 18.00, Super Dode, telah siap didepan toko menunggu pelanggan terakhir yang selesai berbelanja. Setelah toko disterilkan, dalam hitungan detik setelah ikatannya terlepas, Super Dode langsung berlari mengelilingi toko dengan endusannya yang tajam mencari musuh bebuyutannya. Hasilnya.... Dalam 10 menit, sang tikus yang ternyata bersembunyi di Gudang lantai 2 berhasil tertangkap.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Kisah yang penuh dengan ketegangan dan misteri selama 8 hari ditutup dengan adegan yang menegangkan sekaligus menyejukkan.

Ternyata manusia harus sadar bahwa alam memiliki keseimbangan, dan setiap mahluk di bumi hanya akan takluk kepada musuh alaminya, tidak kepada siapa siapa. Bukankah fungsi ekosistem seharusnya berjalan demikian adanya?

Bukan-lah kuasa manusia untuk merubah keseimbangan alam dengan melakukan pemusnahan sepihak, namun sayangnya tidak begitu kenyataannya. Manusia selalu berkembang dan bereksplorasi tanpa memelihara sumber alam. Kerjanya hanya-lah mengambil tanpa memberikan.

Hanya ada dua mahluk hidup dibumi ini yang mengonsumsi sumber daya tanpa memberikan efek timbal balik kepada alam. Mahluk tersebut bernama Manusia dan Virus. 

Semoga di Tahun Tikus ini, kita semua dapat belajar dari alam untuk selalu menjaga keseimbangan. Semoga hari bahagia senantiasa datang menyelimuti diri kita semua. Amin

Selamat Tahun Baru Imlek 2571. Gong Xi Fat Choi

Referensi:
popmama.com
rentokil.co.id [1]
rentokil.co.id [2]

SALAM ANGKA

Rudy Gunawan, B.A., CPS
Pythagorean Numerologist
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun