Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Memfitnah Karma

14 Desember 2019   22:36 Diperbarui: 22 Desember 2019   14:17 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Karma Cartoon#7781 - Andertoons

Jika kita menilik kepada konsep Karma berdasarkan pemahaman diatas, maka sebenarnya konsep karma ini adalah sebuah konsep keseimbangan. Tidak berpihak kepada kebaikan atau keburukan semata. Sangat tidak sesuai dengan konsep umum yang berlaku di masyarakat saat ini.

Lupakan filsafat Hindu, Jain, Sikh, dan Buddhisme. Saya ingin membahas Karma dari sisi yang berkaitan erat dengan perilaku kita sehari hari. Karma dari sisi yang SEDERHANA.

KITA ADALAH PENCIPTA KEHIDUPAN KITA SENDIRI.

Tuhan adalah pencipta manusia dan kehidupan, dan saya tidak berani menentangnya. Saya takut dan hormat kepada Tuhan, sehingga saya ingin menjadi manusia yang tidak merepotkan Tuhan.

Selayaknya saya menghormati orang tua saya, maka saya akan menjadi anak yang baik baik dan membanggakan mereka. Ayah dan ibu cukup melahirkan dan membesarkan saya saja, dan tidak perlu dibahas lagi. Masa kecil, remaja, dan pertumbuhan, telah dilalui dengan baik, sehingga bekal untuk hidup, sudah cukup untuk menjalani kehidupan yang dewasa.

Kehidupan yang saya jalani ini menentukan kondisi saya saat ini. Saya hidup sesuai dengan harapan orang tua, dan saya cukup nyaman dengan memberikan mereka kebanggaan. Kadang ada beberapa hal yang salah, namun saya memutuskan untuk menyelesiakannya sendiri, dan tidak merepotkan apalagi menyalahkan orang tua saya.

Sekarang bagaimana konsep terhadap Tuhan, agar saya dapat hidup tanpa merepotkan-NYA?

Saya meminjam konsep film "THE MATRIX", sebuah film science fiction tahun 1999, yang menceritakan bahwa dunia dan kehidupan adalah sebuah program komputer yang besar.

Dapat disampaikan bahwa Tuhan (atau alam semesta) adalah sebuah program besar yang mengatur seluruh dunia, kehidupan, dan segala isinya. Program ini sedemikian besarnya, sehingga manusia sulit untuk memahaminya secara langsung.

Namun program besar ini terdiri dari banyak sekali program-program kecil yang dilakoni oleh kehidupan, termasuk manusia di dalamnya. Rangkaian program besar dan kecil ini jika digabungkan, akan memunculkan sebuah konsep yang disebut dengan hukum sebab akibat (atau hukum karma).

Sebagai manusia, kita tidak perlu tahu cara membuat program besar. Kita hanya perlu paham bagaimana cara kerja program besar tersebut, dengan memainkan program-program kecil dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun