Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Anies-Cak Imin Pasangan yang "Melampaui"?

2 September 2023   11:02 Diperbarui: 2 September 2023   11:13 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu tidak seperti itu. Partai politik maupun politikus jelas ingin berkuasa. Mengendalikan arah politik suatu negara. Akan tetapi tentang bagimana partai politik itu mendapat kekuasaan. Harus ada pemilih.

Disinilah pokok-pokok pikiran saya yang agak mengganjal. Akan ada asumsi baru dari politik yang akan merubah emosi politik yang berlangsung. Bahkan emosi perubahan dari pendapat yang juga sama tak ada yang abadi.

Antara PKS-PKB dan NU

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terus bekomitmen mendukun Anis Baswedan meskipun nantinya menggandeng Cak Imin dari PKB. Tentu mengejutkan saya jika ini memang benar terjadi atas kelegowoan partai, kader dan simpatisannya.

Artinya selama ini perbedaan sikap PKS dan Nahdatul Ulama yang sering kali berselisih pendapat, baik dalam politik maupun sikap-sikap social keagamaannya yang selama ini di asosiakan berbeda gerakannya.

Sebagaimana PKB sendiri merupakan mayoritas basis masa dari NU. Praktis kader NU maupun kader PKS juga mengerti semua itu.


Antara PKS dan NU. Selama ini yang diasosiasikan dan melekat dalam emosi simpatisan maupun kader-kadernya. Ada semacam perbedaan di keduanya yang tidak dapat terjelaskan yang intinya ada stigma negative satu sama lain antar kader maupun simpatisan keduanya seringkali terjadi antara NU dan PKS.

Memang saya tidak sedang mengadu domba. Ya buat apa di adu. Tidak ada juga keuntungan buat saya. Tetapi fakta di akar rumput. Perbedaan antara PKS dan NU telah menjadi narasi yang lumrah. Bahkan dihadapkan pada persoalan. Perbedaan sikap keduanya seringkali terjadi.

Maka jika memang benar PKS dan PKB yang mayoritas dari kader dan simpatisan NU bekerja sama dalam politik mengusung Anies-Cak Imin di 2024 ini. Tentu saja bagi saya, jika itu benar terjadi akan menjadi hal yang menarik yang tidak dapat terduga sebelumnya.

Partai Nasdem lewat Ketua Partainya Surya Paloh, yang juga ingin meraup suara dari NU. Yang dikenal memiliki anggota yang cukup banyak dan menjanjikan untuk suara politik.

Menarik cak Imin meraih suara NU memanglah pilihan yang rasional meskipun Cak Imin tak dapat secara pasti dipatenkan menjadi ladang yang subur meraih suara orang-orang NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun