Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Era Keemasan Anies "Capres" Bersinar Lagi!

24 Januari 2021   14:19 Diperbarui: 25 Januari 2021   06:19 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:tribunnews.com

Tentu dengan keputusan pemerintah yang mewacanakan kembali pilkada tahun 2022, saya sendiri melihat akan menarik.

Mengapa ada kemenarikan itu, jelas saya melihat bagimana pilkada DKI Jakarta sendiri, yang bisa saja  mempengaruhi Capres 2024 nanti.

Bukan apa, saya sempat agak rancu melihat peluang Anies Baswedan jika dirinya terpaksa harus menjadi warga biasa selama dua tahun ketika pilkada DKI Jakarta ditunda menjadi tahun 2024.

Saya kira dirinya akan sangat sulit meniti karir lagi dipolitik, baik menjadi cagub Jakarta maupun capres indonesia 2024, semua itu karena dirinya hanya warga biasa jika pilkada ditunda 2024.

Seperti diketahui berdasarkan draf revisi undang-undang pemilu dan pilkada yang masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas DPR 2021 mengatur tentang rencana Pilkada serentak selanjutnya pada tahun 2022 dan 2023.

"Pilkada 2022 akan diikuti oleh 101 daerah yang menggelar pilkada pada 2017. Provinsi DKI Jakarta termasuk di antaranya".

Maka dengan terangnya pilkada DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 nanti, apakah akan menjadi era keemasan Anies Baswedan meniti karir politik capres 2024?

Tidak dipungkiri naiknya jokowi dapat terpilih menjadi presiden indonesia ke tujuh republik Indonesia sendiri salah satu sebabnya dirinya mantan gubernur DKI Jakarta.

Pengaruh menjadi gubernur  DKI Jakarta menurut saya sangat  berkontribusi besar pada citra Jokowi secara politik. Sebab Jakarta yang juga sebagai ibu kota Negara, tentu menjadi daerah yang paling tersorot oleh media dan masyarakat  indonesia.

Untuk itu jika nanti Anies Baswedan sendiri dapat memenangi pilgub DKI 2022, jelas tangga Anies menuju capres 2024 akan lebih mudah seperti Joko Widodo, yang juga ex gubernur DKI Jakarta yang citranya sendiri disorot secara intens di media.

Tetapi walupun Pilkada DKI Jakarta dilakukan tahun 2022, tentu tidak serta merta langkah Anies Baswedan sendiri akan mulus memenangi pilgub DKI tersebut meski petahana.

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi memprediksi bakal banyak tokoh politik  bermunculan 'mencari panggung' demi meraih simpati masyarakat terutama di DKI Jakarta.

"Iya pasti, kalau normalnya harusnya tahun ini mulai ramai ya. karena tinggal setahun. Kalau Pilkada provinsi kan persiapannya lebih lama ya," kata Adjie dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (23/1).

Adjie mengatakan ada peluang bagi nama-nama beken seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Komisaris Utama PT. Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju di Pilgub.

Nama Risma belakangan ini kerap kali disebut-sebut berpotensi menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2022. Terlebih, kegiatan Risma sebagai Mensos belakangan ini kerap disorot publik.

Adjie pun tak menafikkan bila berbagai kegiatan Risma blusukan belakangan ini diderah Jakarta sebagai indikasi awal untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.

Dengan cerahnya pilkada DKI 2022, dimana Anies Baswedan sendiri dapat langusng gas mengikuti kontestasi Pilkada DKI 2022 dengan lebel patahana, dimana dirinya tidak menjadi warga biasa selama dua tahun jika pilkada DKI 2024.

Saya kira itu menjadi alasan dimana era keemasan Anies Baswedan nyapres 2024 tak jadi luntur alias bersinar lagi, dimana startegi nantinya seperti estafet Jokowi dulu sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta dapat diterapkan oleh Anies Baswedan untuk naik level ke kepemimpinan nasional.

Tetapi untuk menuju itu, sebagai petahana Anies Baswedan jika ingin berkuasa lagi di Jakarta juga harus menyolidkan kembali kekuatan-kekuatan yang dulu mendukungnya, tentu untuk dapat memenangi pilgub Jakarta 2017 lalu.

Sebab jika tokoh yang menjadi rival Anies nanti bisa mengambil basis massa pendukung Ahok saat digelarnya Pilgub DKI 2017 lalu. Ahoker, sebutan pendukung Ahok, masih sangat solid di DKI Jakarta.

Maka dari itu Anis Baswedan harus memhami langkah politiknya terlebih dahulu jika dirinya tidak mau kehilangan era keemasa capres 2024 estafet dari gubernur DKI Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun