Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi memprediksi bakal banyak tokoh politik  bermunculan 'mencari panggung' demi meraih simpati masyarakat terutama di DKI Jakarta.
"Iya pasti, kalau normalnya harusnya tahun ini mulai ramai ya. karena tinggal setahun. Kalau Pilkada provinsi kan persiapannya lebih lama ya," kata Adjie dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (23/1).
Adjie mengatakan ada peluang bagi nama-nama beken seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Komisaris Utama PT. Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju di Pilgub.
Nama Risma belakangan ini kerap kali disebut-sebut berpotensi menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2022. Terlebih, kegiatan Risma sebagai Mensos belakangan ini kerap disorot publik.
Adjie pun tak menafikkan bila berbagai kegiatan Risma blusukan belakangan ini diderah Jakarta sebagai indikasi awal untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
Dengan cerahnya pilkada DKI 2022, dimana Anies Baswedan sendiri dapat langusng gas mengikuti kontestasi Pilkada DKI 2022 dengan lebel patahana, dimana dirinya tidak menjadi warga biasa selama dua tahun jika pilkada DKI 2024.
Saya kira itu menjadi alasan dimana era keemasan Anies Baswedan nyapres 2024 tak jadi luntur alias bersinar lagi, dimana startegi nantinya seperti estafet Jokowi dulu sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta dapat diterapkan oleh Anies Baswedan untuk naik level ke kepemimpinan nasional.
Tetapi untuk menuju itu, sebagai petahana Anies Baswedan jika ingin berkuasa lagi di Jakarta juga harus menyolidkan kembali kekuatan-kekuatan yang dulu mendukungnya, tentu untuk dapat memenangi pilgub Jakarta 2017 lalu.
Sebab jika tokoh yang menjadi rival Anies nanti bisa mengambil basis massa pendukung Ahok saat digelarnya Pilgub DKI 2017 lalu. Ahoker, sebutan pendukung Ahok, masih sangat solid di DKI Jakarta.
Maka dari itu Anis Baswedan harus memhami langkah politiknya terlebih dahulu jika dirinya tidak mau kehilangan era keemasa capres 2024 estafet dari gubernur DKI Jakarta.