Maka dengan blusukan sendiri yang dapat ditafsir macam-macam, mungkinkah blusukan sebagai metode terbaik untuk menyerap aspirasi dari bawah?
Mungkinkah blusukan sendiri dapat diadopsi untuk lembaga-lembaga bisnis tidak hanya di tatar politik saja?
Bagaimana pun blusukan adalah cara mengenali masalah di arus bawah tidak hanya di masyarakat tetapi didalam berbagai bidang tidak terkecuali lembaga usaha.
Tentang tafsir sendiri baik atau buruk pada blusukan,tentu tergantung siapa yang menafsir. Saya kira blusukan itu termasuk gaya kepemimpinan yang baik.
Maka dengan wacana tantang Bos-bos BUMN untuk blusukan, apakah akan opimal dalam hal kepemimpinan dalam BUMN itu sendiri dengan blusukan?
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir menantang para petinggi Kementerian BUMN untuk berani turun ke lapangan alias 'blusukan'. Keinginan itu disampaikan karena ia tak mau para pemimpin perusahaan pelat merah hanya 'duduk' manis di meja tanpa melihat permasalahan di bawah.
Selain itu Erick Thohir juga berharap agar jajarannya bekerja dengan simpati, peduli dengan masalah di masyarakat dan membuat perubahan lewat BUMN.
Pernyataan Erick tohir sendiri menantang Bos-bos BUMN disampaiakn di acara webinar Permodalan Nasional Madani, Sabtu (16/1) seperti dikutip CNN Indoneisa.
Kata Erick pada Bos-bos BUMN, Kalian milenial turun ke jalan, banyak pemimpin BUMN hanya duduk di meja. Ini yang saya juga challenge (tantang). Kenapa? Ini yang dicontohkan Bapak Presiden Jokowi juga bahwa kita sebagai pemimpin tidak hanya bisa mengarahkan tanpa melihat apa yang terjadi di bawah," jelasnya.
Maka dari itu dengan blusukan sendiri yang populer dikalangan politikus, akankah juga efektif untuk BUMN? Mungkinkah Bos-bos BUMN sendiri menerima tantangan dari Mentri BUMN Erick Thohir?
Saya kira tidak ada alasan untuk menolak ajakan blusukan Erick Thohir bagi bos-bos BUMN mengingat efek yang ditimbulkan dari blusukan itu sendiri.