Saya memang belum lama ini mempraktikkan itu, dengan kadar yang rasional tentunya meski agak baper sedikit pada gebetan saya. Namun untuk angka investasi saya padanya, tidaklah sebanyak yang mungkin pria-pria lain sudah lakukan.
Tetapi nyatanya saya merasakan sendiri, bermain perasaan memang menghanyutkan. Otak seperti dibuai pada pengharapan-pengharapan yang semu pada narasi cinta yang membahagiakan.
Pertanyaan bagi saya, mungkinkah wanita itu dapat menjawab kekeringan kebahagiaan diri kita "pria"? inilah yang terus menjadi pertanyaan saya sebagai seorang pria.
Tidak dipungkiri manusia butuh reproduksi untuk melanjutkan spesies. Nyatanya sampai saat ini saya terbayang-bayang ingin melakukan reproduksi untuk menjawab kadar dari kehendak alamiah manusia yakni bereproduksi dan melestarikan spesies.
"Bahasanya yang lebih mudah dimengerti, saya ingin mempunyai anak dan keluarga untuk mengaktualisasi diri saya sendiri sebagai manusia".
Tidak lain dengan diri saya, nyatanya saya masih kaku pada apa yang dinamakan menjadi menarik bagi wanita. Sebab saya sendiri bukan seorang yang pandai menjual diri, membohongi diri untuk menarik bagi wanita.
Saya cenderung menjadi diri sendiri meski saya juga melakukan beberapa hal untuk meyakinkannya "wanita" yang pada akhirnya gagal-gagal juga.
Wanita menolak ajakan saya untuk berhubungan layaknya seorang kekasih sesuai dengan imajinasi saya, bahkan juga mengajak untuk bersama melestarikan spesies "menikah".
Setelah saya pahami, mungkin saya tidak bisa menjual diri saya sendiri untuk kenyamanan wanita dari seorang sosok seorang pria.
Begitu juga dengan memanjakan secara tindakan, nyatanya saya juga tidak bisa berpura-pura menjadi sosok pria idaman yang dapat membuat wanita tertawa dan menjadikan wanita tertarik sama gilanya dengan pikiran saya yang mengimajinasikan cinta.
Tetapi untuk mendapatkan cinta seorang wanita tidaklah semudah jika dia sebelumnya memang sudah menginginkan kita "pria". Â Dan kebanyakan pria meyakinkan wanita dengan menjadi yang paling special dengan pendekatan-pendekatannya perhatian, dan berkorban.