Krumunan penjemput Rizieq Shihab juga membuat macet jalanan ibu kota dan dari sanalah awal perseteruan Rizieq Shihab, pendukungnya, dan Nikita Mirzani berbuah populernya ucapan l*nte di Indonesia.
Sebab Lo*te diucapkan langsung oleh Rizieq Shihab kepada pendukungnya saat acara maulid nabi muhhamad merespon ulah Nikita Mirzani yang menyindir "habib tukang obat".
Selain perseteruan dengan Nikita Mirzani, dan dugaan pelanggaran protocol kesehatan di acara Rizieq Shihab. Baliho Rizieq Shihab juga menjadi polemic yang hangat menjadi perbicangan public.
Dengan baliho Rizieq Shihab pencoptannya di Jabodetabek sendiri harus dilakukan oleh pihak militer "TNI". Dimana oleh satpol PP, dibongkar baliho tersebut oleh simpatisan Rizieq Shihab di pasang kembali.
Untuk itu merespon kejadian tersebut TNI turun tangan dalam mencopot baliho Rizieq Shihab dan pangdam jaya Mayjen Dudung Abddurachman sendiri yang memerintahkan pencopotan baliho tersebut.
Dirinya juga mengungkapkan jika FPI semaunya sendiri, Mayjen Dudung Abddurachman melalui pendapat pribadi tidak segan-segan akan membubarkan FPI.
Tentu mengingat baliho Rizieq Shihab yang bertuliskan "Revolusi Aklak" sendiri diduga tidak membayar pajak dan sebagainya. Belum dengan lokasi yang melanggar ketentuan khususnya di kawasan Jabodetabek.
Perkara pencopotan baliho Rizieq Shihab sendiri meluas ke seluruh Indonesia. Tetapi berbeda di Makasar, Sulawesi Selatan. FPI menurunkan sendiri baliho Rizieq Shihab bersama Satpol PP, dan tidak ada polemic maupun keributan disana.
Maka dari itu Kasatpol  kota Makasar Imam Hud (23/11) mengapresiasi tindakan FPI tersebut. Menurutnya ini adalah contoh yang harus dilihat bahwa melakukan hubungan dengan silaturahmi, saling menghargai, dan menghormati, FPI makasar tidak masalah dengan penurunan baliho Rizieq Shihab tersebut.  Â
