Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sah UU Ciptaker: Capres Diusung PDIP Auto Gagal di Pilpres 2024?

7 Oktober 2020   19:33 Diperbarui: 7 Oktober 2020   20:07 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: nusabali.com

Cela masa lalu dijadikan oleh lawan politik sebagai dalih untuk membandingkan kerja pemerintah Megawati yang kontroversi saat itu, kemudian diperdebatkan saat debat capres 2014.

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri tidak hanya memberlakukan sistem outsourcing, juga melakukan penjualan sejumlah BUMN saat menjabat sebagai seorang presiden, itu tidak luput menjadi pembahasan dihelatan debat kontestasi politik pilpres 2014. 

Pada debat capres 2014, Saat Jokowi dalam acara debat tersebut ketika ditanya oleh lawan politiknya saat itu Prabowo-Hata tentang kontroversi pembelian indosat yang dijual oleh Megawati.

Saat itu Jokowi membeberkan dalam debat ingin membeli kembali indosat sebagai penebus cela pemerintahan masa lalu, masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri, apakah semua itu terjadi kini di masa periode dua presiden Jokowi?

Untuk itu janji politik memang tidak mudah untuk ditepati, begitu juga yang sudah menjadi kepemilikan orang lain, apa lagi itu menguntungkan seperti perusahaanTelekomunikasi Indosat.

Sudah pasti jika perusahaan itu masih untung dan tidak bangkrut, tidak mungkin di jual oleh perusahaan yang sebelumnya membeli yakni salah satu perusahaan Telkomunikasi asal Qatar.

Oleh sebab itu dengan adanya RUU Cipta Kerja sudah sah sebagai UU, yang dimana undang-undang ketenagakerjaan diperbaharui lagi merugikan buruh seperti outsorcing yang saat itu juga merugikan, bukankah buruh kembali dirugikan sama seperti masa Pemerintah Megawati sebelumnya?

Secara tidak langsung sebagai partai penguasa PDIP atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan punya andil dalam pemerintahan Jokowi saat ini. Dimana dulu adalah PDIP yang mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden atas restu Megawati dan PDIP.

Kini dengan banyaknya rakyat yang kecewa khususnya elmen buruh pada kebijakan Jokowi yang didalamnya disokong PDIP sebagai partai politik yang berkuasa saat ini.

Mungkinkah akan mempengaruhi capres yang diusung PDIP di pilpres 2024, dimana nantinya akan mengalami degradasi pemilih, berkaca dari pemerintahan Jokowi dan PDIP sebagai partai penguasa saat ini membuat rakyat khusunya para buruh kecewa lewat UU Cipta Kerja?

Saya kira dengan banyaknya rakyat kecewa khususnya elmen buruh tentu menghalangi jalan mulus Capres 2024 siapa pun tokoh yang nantinya akan diusung oleh PDIP di pilpres 2024 untuk mengulangi kesuksesan yang sama seperti Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun