Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sulitnya Diterima Kerja

5 Agustus 2020   20:52 Diperbarui: 15 Agustus 2020   11:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: lokadata.id

Saya menanyakan balik nasib saya ke HRD tersebut diterima atau tidaknya saya di perusahaan yang saya lamar. Tetapi kabar dari HRD saya hanya sebagai calon pegawai cadangan belum tentu diterima, mungkin dapat di panggil setelah ada pekerja yang tidak menyanggupi pekerjaannya. Saya beranikan diri untuk bertanya sebab saya juga butuh kepastian untuk bekerja, akhirnya tanpa rasa malu saya tanya kembali kepada HRD.

Apapun keputusannya--- harus diterima segala keputusan HRD tersebut karena mungkin bukan rejeki saya. Selain saya juga banyak yang mengantri menjadi karyawan perusahaan tersebut karena nyatanya memang saat ini banyak sekali orang yang sedang menganggur.

Masa pandemi ini memang menyulitkan siapa saja termasuk para pekerja seperti saya. Mungkin jalan satu-satunya adalah sabar menunggu waktu ekonomi normal kembali, serta tidak lelah untuk terus melamar kerja di sector-sektor telekomunikasi dan lainnya jika masih ada.

Percayalah jika kalian bernasib seperti saya menjadi pengangguran saat ini. Memang sulit dengan keadaan ekonomi yang lesu dan masih dimasa pandemi covid-19 yang terus berlangsung pemulihan ekonomi sungguh tidak mungkin. Saat ini nyatanya memang sedang sulit-sulitnya diterima kerja bagi pekerja tetap harus sabar. Karena pada waktunya kita pasti dapat bekerja kembali nanti setelah keadaan normal kembali dari situasi hingga keadaan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun