Mohon tunggu...
kolintang
kolintang Mohon Tunggu... Seniman - Penggiat kolintang

kolintang adalah alat musik perkusi bernada dari Indonesia lengkapnya di www.kolintang.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karakter Nada Musik Kolintang Asli dalam INO

8 Februari 2018   12:03 Diperbarui: 8 Februari 2018   12:13 1992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolintang jaman sekarang yang mempunyai bilah-bilah chromatic 12 nada dan lebih bebas untuk memainkan segala macam lagu ,namun justru membuat saya kesulitan membentuk karakter nada musik kolintang di INO,karena nada kolintang tidak spesifik seperti nada gamelan yang memiliki frekwensi nada unik.

Saat saya membunyikan phrase lagu-lagu daerah Minahasa yang populer mewakili kolintang(seperti Sayang-sayang , Oinanikeke)ternyata belum diterima oleh teman-teman INO,kata mereka itu belum spesifik kolintang ,itu dimiliki secara nasional di seluruh Indonesia.

Mereka meminta:"yang kolintang,...yang kolintang asli,yang Minahasa asli....." ...hmmmm? plonga-plongo(bengong) dulu sejenak..

Dari pada bengong,seorang teman dari Sumatera Barat,mencontohkan dengan nada nada serunainya,agar kolintang mengikutinya,tetapi lagu Melayu yg dimainkan kolintang mengikuti serunai tidak cocok menunjukkan karakter kolintang.

Oleh teman yang lain diusulkan menggunakan tangga nada pentatonis saja,karena kebanyakan musik-musik daerah bertangga nada pentatonis.

Memerlukan waktu seharian untuk menggali lebih dalam sejarah kolintang,sampai akhirnya saya putuskan menggunakan nada pentatonis untuk karakter musik kolintang,karena memang menurut sejarah kolintang bertangga nada pentatonis,bahkan era sebelumnya lagi hanya bernada tritonis.

Keesokan harinya saya memainkan musik kolintang dengan tangga nada pentatonis,tapi masih 'ngeyel' mencoba mengkombinasikan dengan tranposisi-modulasi beragam nada dasar,supaya lebih sepadan dengan kemampuan instrumen kolintang jaman now.

Pada saat memainkan kolintang dengan pentatonis bermodulasi,ternyata tidak disetujui pak Franki Raden (pimpinan INO ),katanya:"itu karakter suara marimba,bukan kolintang",akhirnya saya diminta untuk tetap memainkan dengan tangga nada pentatonis,tetapi dengan tambahan nada tertentu supaya tidak terlalu ketara pentatonisnya.

Alhasil karakter kolintang yang "diterima" terdengar seperti tangga nada Blues,supaya tidak terlalu blusukan ke dalam Blues saya memberi penekanan ke nada tritonis(nada-nada kolintang kuno),dan supaya ada kesan rintihannya saya mainkan bau-bau musik Maka'aruyen(Blues nya orang Minahasa).

Aroy.......

@kolintang Markus Sugi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun