Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Balik Kasus Kepulauan Widi

10 Desember 2022   14:52 Diperbarui: 10 Desember 2022   18:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pulau (foto: pixabay.com)

Kekisruhan seperti pada Kepulauan Widi bukanlah kejadian yang pertama, sebelumnya juga ada berita penjualan pulau lainnya seperti Gili Poh di Lombok, pulau Panjang di NTB dan masih ada beberapa lainnya yang berita nya dapat kita temui di internet.

Apa hikmah yang dapat kita petik dari ini ?

Kepemilikan pulau oleh induvidu baik oleh WNI ataupun WNA memang tidak diperbolehkan oleh Undang Undang, baik WNI maupun WNA sepertinya sudah memahami itu demikian juga pembukaan usaha oleh WNA harus menggandeng pihak atau induvidu dalam negeri atau WNI.

Kita hanya melihat apa yang terjadi tanpa melihat akar permasalahan, suatu hal yang sudah menjadi pemandangan biasa.

Jadi apa akar permasalahannya ?
Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat dan sangat besar terutama pada wisata bahari baik itu bawah laut, pulau dan pesisir, semua orang sudah mengetahui itu namun seberapa banyak orang memahaminya ?

Untuk mengetahui sesuatu bisa dilakukan dengan membaca, mendengar dan melihat namun untuk memahami sesuatu memerlukan nalar dan kesadaran.

Pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia dapat terbilang masih terfokus di pulau pulau utama atau besar serta pada dasarnya yang sudah dikembangkan sehingga apa yang dilakukan merupakan pengembangan bukan pembangunan.

Latarbelakang dari para pelaku usaha wisata yang lebih cenderung terjun ke destinasi wisata yang sudah ramai dikunjungi wisatawan dapat dipahami karena dengan banyak wisatawan yang berkunjung menandakan adanya pasar bagi usaha.

Akan tetapi tidak disadari bahwa semua pelaku usaha juga akan melakukan hal yang sehingga persaingan semakin ketat.

Mengapa jarang ada yang berminat untuk membangun pariwisata di destinasi wisata di pulau pulau kecil, pesisir dan bahkan di daerah yang secara menyeluruh pembangunan daerahnya jauh di belakang daerah daerah lainnya di Indonesia ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun