Tahap kedua, melihat berbagai bentuk gambar atau tayangan di internet atau media sosial. Â Melihat merupakan cara belajar yang mudah untuk mengenali, mengetahui dan memahami sesuatu.
Tahap ketiga dengan meniru, sebagai proses belajar. Bukan sebagai tukang contek atau tukang copy paste. Hal ini seperti proses belajar di kelas dimana siswa atau murid diminta untuk melakukan langkah-langkah uji coba dengan bimbingan guru sesuai dengan kelas atau usia siswa. Seperti menggambar pemandangan, yang tak lepas dari gunung, sawah dan jalan.
Nampak tidak kreatif. Tapi itu tujuannya proses, yaitu guna mengalami atau memiliki pengalaman. Hal itu dibutuhkan sebagai tiket masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap empat.Â
Tahap keempat proses kreatif muncul dengan berani melakukan kombinasi atau campuran antara yang diajarkan atau dipelajari dengan gagasan dan keinginan pribadi.Â
Walau hasilnya tidak selalu sama dengan yang apa yang ditiru. Namun biasanya masih terlihat ada warna, pola atau garis dan kebiasaan tertentu yang disertakan. Baik itu sengaja atau tidak dan sadar atau tidak.Â
Hasil kombinasi terkadang sulit dipahami dan dimengerti namun hal itu tidak salah. Pengalaman menunjukkan proses kombinasi atau campuran merupakan awal bersemainya ide kreatif dalam diri seseorang.
Tahap kelima munculnya proses kreatif, dimana proses ini tergantung dari kemampuan dan keberanian individu untuk mencoba sesuatu yang baru diluar kebiasaannya melakukan kombinasi.
IndiHome seperti oase, sekaligus rumah bagi yang haus ngonten. Sebab berselancar di dunia maya tidak semata-mata menikmati hiburan mencari informasi, ilmu pengetahuan. Tetapi juga memproduksi konten.Â
Berkonten ria bersama IndiHome artinya mengasah ketrampilan atau kemampuan, sekaligus mengekspresikan diri dan menghasilkan sesuatu yang kreatif dan inspiratif.