Mengetahui KRL Yogya Solo belum  beroperasi dan belum lewat di perlintasan kereta Lempuyangan. Orang tua Azka tentu kecewa. Tetapi kekecewaan orang tua Azka sore itu  terobati manakala melihat buah hati mereka, nampak riang setiap kali melihat kereta api diesel lewat, walau bukan  KRL.Â
Ibunya bercerita jika Azka paling suka melihat bagian bawah kereta. Maksudnya, bagian bawah dari kepala kereta api atau Koko. Entah apa yang dilihat dan disuka, ibunya tidak mengerti pasti.
"Dia sangat suka melihat bagian itu. Entah apanya. Dia suka kereta yang orisinil. Tapi dia tidak suka dengan kereta seperti di televisi, kereta Thomas. Dia tidak suka. Dia suka detail dari kereta, apalagi yang mirip dengan aslinya," tegas ibu Anom sambil sesekali menenangkan adik Azka yang sesekali rewel digendongan.
Ngebut
Usai berfoto-foto bersama ayahnya, saya bertanya ke Azka apa yang membuatnya suka dengan kereta. Jawabnya membuat saya terkejut.Â
"Ngebut, kenceng …". Tak terbayangkan bagaimana nanti Azka melonjak kegirangan melihat KRL yang jalannya lebih kenceng dari kereta diesel yang biasa Azka lihat.
Coba kita bandingkan jika kereta api Prameks saat ini laju maksimalnya 70 km/jam. Maka kecepatan KRL saat jalan mencapai 90 km/jam. Nah, Azka mesti hati-hati saat melihat KRL di pinggir perlintasan jalan kereta api.Â
Demikian juga masyarakat yang selama ini masih mengesampingkan keselamatan sendiri saat melewati perlintasan kereta. Dengan menerobos palang pintu atau tidak tengok kanan kiri terlebih dahulu sebelum melintas. Ingat, suara KRL lebih halus dari kereta api biasa.
KRL yang mondar-mandir Yogya Solo akan lebih sering dibandingkan kereta api Prameks. Jika Prameks hanya melakukan 10 kali perjalanan maka KRL akan melakukan 13 kali atau 26 kali perjalanan pulang pergi. Dengan menyinggahi 11 stasiun, Prameks hanya 6 stasiun .
Azka tentu akan sangat senang karena tidak perlu berlama-lama untuk menunggu kereta api lewat. Tapi akan lebih senang lagi andai ada yang mengajaknya ikut naik KRL uji coba di hari-hari dekat ini sebelum akhir tahun. Walau hanya dari Yogyakarta Klaten pulang pergi.Â