Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Hati-hati dengan Bujuk Manis di Balik Kata "Mencoba"

10 Desember 2018   07:22 Diperbarui: 12 Desember 2018   05:45 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih khusus, Siti mencermati angka penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan yang mencapai 23,7 persen atau sekitar 800 ribu kasus.

Yogya pernah menduduki rangking ke dua  secara nasional dalam prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di tahun 2008. Rangking tersebut tiap tahun berubah, tidak lepas dari kesigapan aparat dalam upaya melakukan pencegahan dan penanggulangan penyalah gunaan narkoba. 

Sembilan tahun kemudian, tahun 2017 Yogya berada di posisi 31, posisi tersebut perlu mendapat apresiasi karena keterlibatan banyak pihak dalam upaya meneyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba lewat berbagai usaha serta kegiatan. 

Kepala BNN Sleman (Foto: Ko In)
Kepala BNN Sleman (Foto: Ko In)
Siti mengungkapkan keprihatinannya karena saat ini para bandar narkoba telah menjadikan desa sebagai sasaran sebagai salah satu jalur masuknya narkoba. Untuk itu masyarakat desa dan pemerintahan desa harus berperan aktif dalam memerangi narkoba. 

Perlu perhatian khusus untuk daerah rawan penyalahgunaan narkoba seperti desa yang dekat dengan lokasi kampus, yang banyak mahasiswa atau pelajar.

(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Untuk itu Siti Alfiah berpesan agar masyarakat lebih cermat mengenali ciri-ciri orang yang menyalahgunakan narkoba. Selain dibuktikan dengan tes urine, pengamatan fisik dapat dilakukan jika melihat tanda atau gejala seperti orang yang tangannya banyak bekas sayatan atau suntikan.

Bicaranya pelo atau cadel, kebersihan dan kesehatan diri tidak terawat, sering mengurung diri di kamar mandi dan sering menghindar untuk bertemu dengan sesama anggota keluarga. Menjadi lebih emosional atau agresif. Atau menemukan alat bantu penyalahgunaan narkoba seperti jarum suntik, bong atau alat penghisap. 

(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Dalam kesempatan bertemu sejumlah blogger Yogya, Siti Alfiah menyebut beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Diantaranya, melakukan kampanye perilaku hidup sehat, menyebarkan informasi tentang bahaya  penyalahgunaan narkoba. Ikut berperan aktif dalam pencegahan dan menanggulangi peredaran gelap narkoba serta penyalahgunaannya.

Ikut terlibat dalam edukasi dini tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada siswa, anak-anak atau anggota masyarakat lainnya di lingkungan. Baik lingkungan keluarga atau masyarakat seperti di tingkat desa atau kampung dalam kegiatan rutin bulanan seperti rapat RT atau pertemuan rutin ibu-ibu. 

(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Nah, sejauh mana keterlibatanmu dalam memerangi penyelahgunaan narkoba beserta peredaran gelapnya? Semuanya tidak cukup dengan mengatakan "Stop Narkoba". Tapi perlu aksi nyata, salah satunya jangan pernah mencicip atau mencoba narkoba. Karena itu bujuk rayu manisnya narkoba lewat kata "icip-icip" atau "mencoba". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun