Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Road to Nagoya, Road to Success

16 Agustus 2017   09:42 Diperbarui: 17 Agustus 2017   23:47 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aroma masakan menari-nari di ruangan Nagoya Japanese Fusion Resto, diam-diam menggoda perut hingga mengeluarkan bunyi, "Kruuk...kruuk". Tanda lapar. Beruntung suara itu tidak terdengar karena tersamarkan oleh suara, "Sreeeenggg......," dan canda teman-teman Kompasiana Jogja atau Kjog.

Apa jadinya jika suara tersebut terdengar oleh David Cahyanto. Pemilik Nagoya Japenese Fusion Resto yang mengundang blogger Kompasiana Jogja untuk mencicipi makanan di restonya. Bisa jadi chef ekstra keras untuk buru-buru menyiapkan aneka hidangan dalam jumlah cukup banyak. Karena kami datang sekitar sepuluh orang.

Mendengarkan penjelasan Ko David Cahyanto (Foto: Ko In)
Mendengarkan penjelasan Ko David Cahyanto (Foto: Ko In)
Satu persatu makanan hadir di meja makan. Tepat di depan saya berhenti satu mangkok Teriyaki Udon. Mie udon impor dengan ayam bumbu teriyaki dan jamur karang berwarna putih. Sangat-sangat menggoda. Lupa akan semua kecemasan dimana perut ini sensitif dengan segala macam jenis bakmi. Karena bentuk jamurnya yang putih cantik. 

"Sabarrr.......," kata hati mengingatkan. Masih ada udon dan ramen lainnya yang bisa dipilih. Yang aromanya membuat diri ini, harus berkali-kali menelan ludah. Semua ramen menggoda apalagi disajikan dalam mangkok putih dengan ukuran yang cukup besar. Ada Curry Ramen, Nikudango Ramen, Ebi Ramen, Gyokai Ramen.

Kemudian hadir  Hot Tuna Sushi, Katsu Donburi, Chicken Teriyaki dan masih banyak lagi. Kami tidak hafal satu persatu namanya sehingga harus minta tolong kepada waitersuntuk menulis nama masakan dengan kertas dan diletakkan dekat mangkok atau piring makanan.

Teriyaki Udon (Foto: Ko In)
Teriyaki Udon (Foto: Ko In)
Acara makan pun dimulai. Tidak terasa beberapa suap  ramen dan udon masuk ke perut. Mangkok besar berisi ramen tidak terasa  tinggal kuahnya. Demikian pula dengan udon. Dan anehnya, ternyata perut saya tidak protes akan kehadiran ramen dan udon. Ini artinya ramen dan udon Nagoya Fusion Resto memang layak konsumsi.


"Enak," kata hati saya untuk kesekian kalinya. 

Giliran Ebi Ramen yang menjadi sasaran. Rasa ebinya berasa sekali membuat lidah ini tidak ingin berhenti mencicipi kuahnya sambil mengunyah mie ramennya. Rasa pedas, semakin mengundang selera dan tidak mampu menghentikan tangan untuk menyeduh kuah ramen yang menghantarkannya ke mulut. 

Setelah mencicip Hot Yaki Ramen, giliran Teriyaki Udon yang tadi sempat lewat di depan saya dengan jamur karang warna putih yang menggoda. Karena asyik dengan ramen , rupa-rupanya jamur karang sudah dibabat habis oleh teman-teman.

Hot Tuna (Foto; Ko In)
Hot Tuna (Foto; Ko In)
Maka aksi cip-icip berlanjut ke Hot Tuna Sushi.  Beberapa saat kemudian perut mengirim sinyal ke lidah untuk mencoba lagi. Lagi dan lagi..... 

"Ini sih bukan mencoba tetapi menyantap, bro......"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun