Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Social Butterfly: Beri Kesan Tahan Lama ala Dale Carnegie

29 November 2023   08:53 Diperbarui: 29 November 2023   09:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah bertemu dengan satu orang untuk pertama kalinya dan pertemuan itu terasa sangat membekas? Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa seseorang bisa menciptakan kesan yang tahan lama dan yang lainnya tidak? Layaknya seorang social butterfly yang memiliki teman di mana-mana dan harum namanya.

Setiap orang sudah memiliki cukup pengetahuan tentang pentingnya first impression atau kesan pertama yang seringkali berbunyi, "X adalah orang yang ramah, Y terlihat menyenangkan, Z sangat tegas" dan sebagainya.

Interaksi yang terbangun dengan manusia seringkali mampu terpelihara karena kesan yang kita berikan ke orang lain. Kita cenderung ingin terkoneksi kembali dengan orang-orang yang memiliki kesan bertahan lama di benak kita. 

Tak ayal, sebagian besar orang ingin memiliki kesan yang baik karena akan menjemput kesempatan-kesempatan berharga yang hanya bisa didapatkan melalui networking. Social butterfly adalah orang-orang yang paling sering mendapatkan tawaran karena mereka berada dalam top of the mind banyak orang. 

Thunderbird merilis wawancaranya bersama Vanessa Van Edwards, seorang expert dan guru dalam dinamika hubungan dan manusia, utamanya tentang menjadi berkesan. Ia mengatakan:


Being memorable is extremely important. It allows us to forge meaningful long-term relationships with others.

Jika semua orang bisa memiliki banyak kenalan, apakah semua orang mampu menjadi social butterfly yang memorable? Sayangnya tidak.

Dalam buku How To Win Friends and Influence People, Dale Carnegie--seorang pengajar dan penulis legendaris tentang pengembangan diri di Amerika--mengungkapkan sejumlah cara berinteraksi yang melibatkan kesan diri kita di mata orang lain. Ini akan membantumu menjadi orang yang memorable dan mudah disukai sehingga dapat menjadi social butterfly yang tidak hanya kaya akan network tetapi juga berkesan. 

Cara Menjadi Social Butterfly yang Mengesankan Setiap Orang

Dalam buku How to Win Friends and Influence People, Dale Carnegie mengungkapkan beberapa cara ini agar kesan bertahan lama dalam ingatan orang lain:

Tertariklah dengan Minat Orang Lain

Pada bagian ini, Carnegie menegaskan bahwa orang yang membuat kita terkesan tidak selalu selebriti atau tokoh publik dengan pengikut jutaan. Sebaliknya, mungkin kita lebih banyak belajar dari seekor anjing yang setia atau seorang teman yang bukan apa-apa.

Seekor anjing yang setia dapat membuatmu merasa berarti karena kepulanganmu selalu ditunggu dengan antusias. Seorang teman baru juga dapat membuatmu ingin menghubunginya lagi karena dia mendengarkan sudut pandangmu terakhir kali kalian bertemu.

Yang jelas, fakta bahwa minat utama setiap manusia adalah dirinya sendiri membuat kita terkesan dengan orang-orang yang tertarik dengan apa yang kita minati.

Seperti apa yang terjadi pada blogger politik top dunia, Andrew Sullivan. Hal yang membuat 300.000 orang mengunjungi blog-nya setiap bulan adalah cara ia berinteraksi dengan pembaca. Baginya, interaksi satu arah sangat membosankan sehingga secara unik dia meminta pembacanya mengirimkan foto di luar jendela rumahnya.

Ia tertarik dengan pemandangan di sekitar pembaca dan secara langsung hubungan mereka semakin erat. Hasilnya, lalu lintas situsnya naik hingga 30%. 

Oleh karenanya, mulailah tertarik dengan minat orang lain. Namun, bukan berarti kamu harus mengganti minat kamu dengan minat orang lain. Kamu hanya harus tertarik dengan berani membahas detail dan bertanya bagaimana perasaan mereka ketika melakukan hal tersebut agar mereka merasa terlibat dan berharga.

Memikat dengan Senyum

Menurut American Academy of Cosmetic Dentistry, 99.7% orang dewasa mempercayai senyuman sebagai sosial aset yang penting. Hal ini karena manusia pada dasarnya menyukai senyum dan tawa. Pernahkah kamu mendengar tawa orang lain dan kemudian ikut tertawa? Atau melihat senyum orang lain dan tanpa sadar ikut tersenyum juga?

Itulah mengapa jika kamu memikirkan kata social butterfly, kerabat yang kamu ingat adalah kerabat yang memiliki senyum bersinar dan menghangatkan hati setiap orang. Hal ini karena social butterfly lebih dari sekadar memiliki banyak teman dan banyak kenalan, tetapi juga tentang emosi sosial yang terbangun antara mereka dengan orang lain.

Senyuman merepresentasikan emosi bahagia yang menular kepada orang lain. Mengapa ini penting adalah karena emosi dapat menyebar dalam jangka waktu yang pendek, menurut apa yang ditulis dalam British Medical Journal 2008.

Tersenyumlah kepada orang-orang yang ada disekelilingmu. Lebih daripada itu, kamu akan memberikan kesan yang bertahan lama.

Mengenal Setiap Nama

Ada kekuatan di dalam nama seseorang. Nama adalah sesuatu yang personal dan lekat dengan diri sendiri, menjadi representasi identitas. Faktanya, sebagian besar orang tertarik dengan namanya sendiri dibandingkan dengan nama orang lain.

Menanggapi fakta ini, jangan sekali-sekali meremehkan kemampuan mengingat nama. Seseorang dapat merasa sangat dihargai ketika ada orang lain yang memanggilnya dengan nama, daripada hanya "Pak/Bu" atau "Mas/Mbak"

Buktinya, kita dapat merasa istimewa dengan cup yang bertuliskan nama kita dari kopi yang kita beli di cafe. Tidak heran jika emosi negatif muncul ketika seseorang salah menyebut nama kita dengan nama yang sama sekali tidak mirip.

Percakapan yang menyertai nama juga dapat membentuk jalinan emosi yang lebih dekat.

Di rumah sakit, banyak harapan yang melemah karena kondisi kesehatan yang buruk. Menanggapi hal itu, Dr. Howard Fine melakukan eksperimen kepada pasien-pasiennya dengan melarang mereka memanggilnya dokter. Dia hanyalah seseorang bernama Howard Fine.

Hasilnya, pasien mempercayainya sebagai seorang teman yang berpendidikan tinggi. Karena pasien tumor, kanker, dan penyakit berat lainnya membutuhkan lebih dari seorang dokter, melainkan juga seseorang yang memahami mereka dengan personal.

Orang-orang yang mampu membangun jalinan kekerabatan dengan mengenal nama kita adalah yang paling mungkin mengesankan lebih lama di benak kita.

Menyimak Lebih Lama

Di era yang bising dan penuh informasi, buku ini mengungkapkan bahwa salah satu hal yang mengesankan bagi kita adalah merasa didengarkan dan dimengerti. Menyimak adalah kemampuan untuk memberikan pendengaran dan pengertian yang mendalam untuk orang lain.

Sama halnya dengan senyuman, menyimak dapat menghangatkan hati setiap orang. Kita cenderung merasa terkesan dengan orang-orang yang menatap kita dengan lembut, bersuara baik, dan memusatkan perhatiannya pada apa yang sedang kita bicarakan. Mereka adalah orang yang apresiatif dan responsif.

Dengan menyimak lebih lama, kamu juga cenderung memiliki hubungan jangka panjang. Era ini semakin membutuhkan orang-orang yang bersedia meluangkan waktu untuk bersabar dan mendengarkan, dan semakin dunia membutuhkannya semakin kamu berkesan ketika melakukannya.

Seperti kutipan yang ditulis dalam buku ini, "Dimanapun Anda berada, bawa lah diri Anda sepenuhnya di sana."

Apa yang Penting bagi Mereka?

Basis yang sama dengan "Tertariklah dengan Minat Orang Lain", ada bagian dari diri manusia yang merasa berharga jika orang lain menghargai apa yang menurut mereka penting.

Carnegie mengatakan, semuanya dimulai dengan menyimak lebih lama. Dalam proses menyimak, kita mulai mengenali hal apa saja yang penting di hidup mereka dan pada gilirannya dapat kita gunakan selama berkomunikasi dengan mereka.

Dalam bisnis pun demikian, kamu tidak harus selalu tahu siapa pelangganmu, yang harus kamu tahu adalah apa yang penting bagi mereka dan menghargainya untuk menciptakan kesan di benak mereka lebih lama.

Buat Orang Lain Merasa Lebih Baik

Kita selalu diajarkan untuk memikirkan gambaran yang besar di dalam benak kita. Namun kita harus tetap mengingat kesempatan-kesempatan kecil yang membawa perubahan besar dengan membuat orang lain merasa lebih baik.

Dalam lingkaran sosial dan pertemanan, kita bisa menggunakan potensi diri kita untuk menolong orang lain atau berada di sisi mereka secara mental. Hal-hal kecil seperti mengatakan, "Baju yang kamu pakai cocok denganmu" atau menjenguk temanmu yang sakit, dan masih banyak lagi hal-hal sederhana lainnya.

Pada hakikatnya, mampu menjalin networking dengan menjadi social butterfly akan membentuk diri kita sebagai orang yang lebih baik lagi karena apa yang kita lakukan membantu orang lain merasa berharga.

Oleh: Najwa Khabiza Egaikmal -- Content Writer Intern Growth Center 

Baca Juga: 82% Orang Alami Imposter Syndrome: Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun