Ditinjau oleh: Dr. Marsha Rayfa Pintary, SpM
Banyak orang merasa khawatir saat mendengar kata “operasi” apalagi jika menyangkut mata. Faktanya, salah satu operasi mata yang paling umum dan aman dilakukan saat ini adalah operasi Katarak.
Ketakutan ini umumnya muncul karena kurangnya pemahaman tentang prosedur operasi katarak itu sendiri. Banyak pasien membayangkan prosedur yang rumit, menyakitkan, dan penuh risiko.
Ada juga kekhawatiran tentang kemungkinan kehilangan penglihatan secara permanen, atau rasa takut sakit saat prosedur berlangsung. Seringkali cerita dari orang lain yang belum tentu akurat atau pengalaman pribadi yang kurang menyenangkan juga bisa memperkuat ketakutan tersebut.
Rasa takut pada operasi katarak seringkali diperburuk oleh anggapan bahwa tindakan bedah yang memerlukan waktu lama dan proses pemulihan yang sulit. Seiring dengan kemajuan teknologi medis saat ini, operasi katarak termasuk prosedur yang cepat, aman, dan minim rasa sakit.
Ketakutan ini biasanya mulai berkurang ketika pasien mendapatkan informasi yang benar dan penjelasan yang jelas dari dokter. Edukasi dan komunikasi yang baik sangat penting untuk membantu pasien merasa lebih tenang dan yakin dalam mengambil keputusan untuk menjalani operasi demi kualitas penglihatan dan hidup yang lebih baik.
Apa Itu Katarak dan Mengapa Harus Dioperasi?
Katarak adalah kondisi ketika lensa alami mata menjadi keruh atau buram, sehingga cahaya tidak bisa masuk dengan sempurna ke retina. Akibatnya, penglihatan menjadi buram, seperti melihat melalui kaca berkabut.
Katarak biasanya berkembang secara perlahan dan awalnya tidak terlalu mengganggu, tetapi seiring waktu bisa menyebabkan penurunan penglihatan yang signifikan. Katarak bukan penyakit menular dan tidak menyebar dari satu mata ke mata lainnya, meskipun seringkali dapat muncul di kedua mata secara bersamaan.
Penyebab utama katarak adalah proses penuaan, yang menyebabkan protein di dalam lensa mata menggumpal dan membentuk area keruh. Namun, katarak juga bisa dipicu oleh berbagai faktor lain, seperti paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih, riwayat diabetes, penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang, cedera mata, hingga gaya hidup seperti merokok.
Pada sebagian kasus, katarak bisa muncul sejak lahir (katarak kongenital) atau berkembang setelah operasi mata untuk masalah lain.
Jika katarak tidak segera dioperasi, kondisinya bisa semakin parah dan membuat penglihatan semakin memburuk hingga penderita tidak bisa menjalani aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, atau mengenali wajah orang lain. Dalam kondisi yang lebih lanjut, katarak juga bisa menyebabkan komplikasi seperti glaukoma sekunder (peningkatan tekanan dalam bola mata), peradangan, atau bahkan kebutaan permanen.