Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Apa di DPR-RI?

16 Agustus 2015   15:28 Diperbarui: 16 Agustus 2015   15:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemudian kurang cukup alasan ditambah lagi  demikian : "(Prasasti) itu hanya persiapan saja kalau ada acara acara. Jadi DPR selalu siap sejak awal," ucap dia. Dagelan macam apa lagi yang ditambahkan dalam statment, hanya  menunjukan kebodohan yang sulit bisa ditolerir. Kapan siapnya proyek itu, sedangkan budgetnya saja belum ada, membuat alasan DPR selalu siap sejak awal. Bayangkan proyeknya disetujui saja belum, sudah siap prasasti yang lengkap nama dan tanggal peresmian.

Apa maksud dan tujuan juga tidak jelas seperti apa yang diungkapkan Jokowi dan JK maka tidak ditanda tangani untuk menghindari masalah dikemudian hari. Artinya ada buntut panjang yang telah diskenariokan bakal terjadi jika di tanda tangani, bukankah demikian ?

Terlepas itu rencana memang bloon, atau ada skenario dibelakang perencanaan itu  semua. Yang pasti Jokowi dan JK sudah terlepas dari jebakan dan  yang lebih pasti lagi DPR sudah sulit menutup malu, karena kegalauan hati maka asal mulut buka tanpa melalui otak, terkuak perbuatannya yang serba aneh dan tidak lucu dibaca oleh siapapun.  Statmentnya sendiri yang membuka dan menutupi borok sendiri.

Anehnya ketua team reformasi Parlemen Fahri Hamzah yang biasanya banyak omong, setelah kejadian ini menghilang tanpa memberi tanggapan atau berlindung dibawah ketua DPR Setya Novanto yang pasang badan atas prakarsa ketujuh proyek yang sesungguhnya bisa digolongkan fiktf, karena memang belum ada. Kenapa prasasti sudah tertera nama Jokowi dan tgl peresmiannya. Perlu dipertanyakan supaya tidak ada penapsiran simpang siur dari masyarakat yang membaca. Siapa yang benar, Jokowi – Jk atau ketua-ketua parlemen yang katanya terhormat itu?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun