Mohon tunggu...
KKN UINSUSELAYANG
KKN UINSUSELAYANG Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selamat datang di akun resmi KKN Mandiri UINSU 2025 – Desa Selayang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat. Akun ini menjadi wadah dokumentasi, refleksi, dan publikasi seluruh rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Tahun 2025 yang dilaksanakan secara mandiri di tengah masyarakat Desa Selayang. Melalui tulisan, foto, dan catatan kegiatan, kami berupaya menghadirkan semangat kolaborasi, pemberdayaan, edukasi, dan pengabdian mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa, baik di bidang sosial, keagamaan, pendidikan, maupun lingkungan. Dengan semangat berdaya bersama masyarakat, akun ini juga menjadi ruang berbagi cerita, inspirasi, serta tantangan selama proses KKN berlangsung. Semoga setiap jejak langkah pengabdian ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan Desa Selayang dan menjadi amal jariyah keilmuan bagi seluruh tim KKN.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Desa Selayang Bersama DLH Langkat Gelar Program Pro-Lingkungan: Edukasi Maggot, Ecoenzym, dan Bank Sampah

26 Agustus 2025   22:09 Diperbarui: 26 Agustus 2025   22:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua KKN Desa Selayang menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan DLH, di dampingi langsung oleh Kepala Desa

Langkat, 26 Agustus 2025-- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Selayang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, menyelenggarakan kegiatan unggulan bertajuk Program Pro-Lingkungan pada Selasa, 26 Agustus 2025 di Balai Desa Selayang. Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Langkat serta dukungan penuh dari Pemerintah Desa Selayang.

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Selayang Mhd. Amin, perangkat desa, masyarakat setempat, serta jajaran pejabat DLH Langkat. Sejumlah narasumber turut hadir memberikan materi pelatihan, antara lain Edy Suryono, S.E. yang memaparkan tentang pengelolaan maggot, Eka Juliawati, S.E., Tengku, S.E., dan Riky Yudha Sena, S.Kom. yang membawakan materi mengenai bank sampah, serta Galih Raka Sewi, S.Kom. bersama tim DLH yang mendukung jalannya edukasi lingkungan ini.

Kegiatan ini berfokus pada tiga bentuk sosialisasi dan pelatihan utama, yaitu maggot, ecoenzym, dan bank sampah.

Suasana sosialisasi dan pelatihan Pro-Lingkungan di Balai Desa
Suasana sosialisasi dan pelatihan Pro-Lingkungan di Balai Desa
Maggot, merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang berfungsi sebagai pengurai sampah organik sekaligus pakan alternatif ternak yang ekonomis. Pemanfaatan maggot diharapkan mampu mengurangi sampah organik rumah tangga yang selama ini menumpuk dan menimbulkan masalah lingkungan. Ecoenzym, adalah cairan hasil fermentasi sampah organik seperti kulit buah dan sayuran yang dapat digunakan sebagai cairan pembersih alami, pupuk organik, bahkan pengendali limbah cair. Program ini diperkenalkan agar masyarakat dapat mengolah limbah rumah tangga menjadi produk ramah lingkungan dan bernilai guna. Bank Sampah, menjadi solusi pengelolaan sampah anorganik, khususnya plastik, kertas, dan logam. Melalui sistem ini, sampah dapat ditabung dan memiliki nilai ekonomi, sehingga masyarakat terdorong untuk memilah dan mengelola sampah rumah tangga dengan lebih bijak.

Melalui tiga program tersebut, mahasiswa KKN berupaya mendorong masyarakat agar lebih sadar lingkungan dengan memanfaatkan potensi lokal, serta membangun kebiasaan baru dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.

Ketua KKN Desa Selayang, Rahmat Mubarok Siregar, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini.

"Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita dapat berkumpul dalam kegiatan sosialisasi lingkungan hidup. Atas nama teman-teman KKN, saya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup yang sudah hadir dan berbagi ilmu kepada masyarakat desa kami. Kegiatan ini bukan sekadar program kerja KKN, tetapi juga kami harapkan bisa berlanjut dan menjadi gerakan bersama, baik di tingkat desa maupun kabupaten. Dengan demikian, kesadaran menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dapat terus hidup dan memberi manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan, menjadi awal yang baik untuk membangun desa yang bersih, sehat, dan nyaman untuk kita semua."

Sambutan tersebut disambut tepuk tangan hangat dari para peserta yang tampak antusias sejak awal hingga akhir kegiatan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Selayang Mhd. Amin mengucapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah merancang program kerja unggulan ini. Ia menilai kegiatan tersebut membawa dampak besar bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi sampah rumah tangga yang selama ini menjadi masalah utama.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sosialisasi maggot, ecoenzym, dan bank sampah jelas bermanfaat bagi masyarakat kami. Pemerintah Desa siap mendukung agar program ini terus berjalan sehingga Desa Selayang menjadi contoh desa bersih dan sehat di Kabupaten Langkat."

Sementara itu, perwakilan DLH Langkat menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN dalam membangun kesadaran masyarakat desa terkait lingkungan hidup.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman bahwa sampah bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Masyarakat adalah kunci utama dalam keberhasilan program lingkungan. Kami melihat respon warga sangat positif, dan kami berharap kegiatan ini berlanjut bahkan setelah mahasiswa KKN selesai."

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Langkat, menegaskan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada masyarakat agar memahami bahwa sampah bukanlah beban, melainkan dapat diolah menjadi manfaat. Menurut DLH, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Jika program ini dilaksanakan secara berkelanjutan, manfaat nyata yang dapat dirasakan antara lain berkurangnya sampah rumah tangga, meningkatnya kesehatan masyarakat, serta adanya nilai ekonomi baru dari sampah. DLH juga menilai antusiasme warga Desa Selayang sangat tinggi, yang terlihat dari partisipasi aktif mereka selama kegiatan berlangsung. DLH berharap agar kegiatan ini tidak berhenti setelah masa KKN selesai, melainkan terus dijalankan bersama pemerintah desa.

Mahasiswa KKN Desa Selayang berfoto bersama DLH dan perangkat desa, dalam bentuk penyerahan piagam 
Mahasiswa KKN Desa Selayang berfoto bersama DLH dan perangkat desa, dalam bentuk penyerahan piagam 
Kepala Desa Selayang menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan solusi nyata terhadap permasalahan sampah rumah tangga. Pemerintah Desa berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan program ini, baik melalui kebijakan maupun dukungan fasilitas. Ia juga menyampaikan harapan agar generasi muda desa mampu menjadi motor penggerak dalam menjaga lingkungan.

Koordinator KKN Desa Selayang, menjelaskan bahwa alasan utama memilih program pro-lingkungan sebagai unggulan adalah karena masalah sampah merupakan isu nyata yang dirasakan masyarakat. Kehadiran DLH Langkat merupakan hasil kerja sama dan komunikasi intensif antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan pihak terkait. Ia juga menyampaikan rasa bangganya karena respon masyarakat sangat baik. Harapan tim KKN adalah agar program ini tetap berjalan sebagai gerakan bersama meski masa pengabdian KKN sudah berakhir.

Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan acara makan bersama yang diikuti oleh seluruh peserta, perangkat desa, pihak DLH, dan mahasiswa KKN. Menu yang disajikan adalah Pelleng, makanan khas suku Pakpak yang dipilih oleh koordinator bidang acara Rizki Pernando Berutu.

Mahasiswa KKN Desa Selayang memperkenalkan makanan pelleng khas suku Pakpak kepada perangkat desa dan DLH Langkat
Mahasiswa KKN Desa Selayang memperkenalkan makanan pelleng khas suku Pakpak kepada perangkat desa dan DLH Langkat
Pelleng adalah bubur pedas yang dibuat dari beras yang dimasak dengan aneka rempah khas. Dalam budaya Pakpak, Pelleng bukan hanya sekadar makanan, melainkan simbol semangat, kekuatan, dan motivasi untuk maju. Penyajiannya dalam acara ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kearifan lokal sekaligus mempererat kebersamaan antara masyarakat, pemerintah desa, mahasiswa KKN, dan DLH Langkat.

Selama kegiatan berlangsung, suasana di Balai Desa Selayang terasa hangat dan penuh semangat. Peserta yang hadir tidak hanya mendengarkan materi dengan antusias, tetapi juga aktif bertanya dan mencoba langsung praktik pengolahan maggot, ecoenzym, dan sistem bank sampah. Respon positif ini menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Selayang menerima program ini dengan baik dan siap untuk menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Pro-Lingkungan ini tidak hanya menjadi program unggulan mahasiswa KKN Desa Selayang, tetapi juga menjadi tonggak awal kerjasama antara Pemerintah Desa Selayang dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat dalam mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan berdaya lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun