Terban, 15 Agustus 2025
Aula Balai Desa Terban menjadi saksi terselenggaranya kegiatan Rembug Stunting Tahun 2025 dengan tema "Pencegahan dan Penanganan Stunting, Menciptakan Generasi Emas Bebas Stunting". Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Terban bersama perangkat desa, dan menghadirkan Bidan Desa Terban sebagai narasumber. Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus turut hadir dan berkolaborasi dalam kegiatan ini.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh masyarakat, kader kesehatan, perangkat desa, serta mahasiswa KKN. Dalam paparannya, Bidan Desa Terban menyampaikan bahwa pada tahun 2025 tercatat 24 anak mengalami stunting di Desa Terban. Stunting diidentifikasi melalui indikator seperti berat badan tetap, berat badan kurang, dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan anak.
Bidan Desa Terban menjelaskan, "Jika dalam 1--3 bulan berat badan balita tetap, itu perlu menjadi peringatan. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan stunting dan harus segera dibawa ke bidan desa untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa balita dengan berat badan kurang selama 40 hari perlu mendapat perhatian serius.
Terkait pola pemberian makan, beliau mengimbau agar usia 6 bulan tidak langsung diberikan bubur instan, melainkan makanan bergizi seperti lauk ayam dan sayuran. "Sejak usia 6 bulan, balita sebaiknya diberi makanan yang beragam agar kelak tidak menjadi picky eater," tuturnya.
Menanggapi pertanyaan tentang upaya pencegahan, bidan desa menyatakan, "Jika sudah diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), itu bisa membantu meminimalisir risiko stunting. Namun, bila kondisi gizi anak tidak kunjung membaik, segera bawa ke bidan desa untuk ditindaklanjuti ke rumah sakit," jelasnya.
Data terbaru mencatat terdapat  755 balita di Desa Terban, dan sebagian terindikasi gizi kurang berdasarkan perbandingan tinggi badan terhadap berat badan. Oleh karena itu, bidan desa menegaskan pentingnya pemantauan rutin tumbuh kembang balita dan kerjasama semua pihak, mulai dari orang tua, tenaga kesehatan, hingga pemerintah desa, untuk mencapai target Desa Terban bebas stunting.
Acara berjalan lancar dengan suasana diskusi yang aktif dan penuh antusiasme. Diharapkan, hasil rembug ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat komitmen bersama menciptakan generasi emas Desa Terban yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI