Masa observasi program KKN TEMATIK telah usai kami selaku kelompok telah melakukan diskusi dan berbagai perundingan serta berkeliling desa untuk menggali kebutuhan dan potensi masyarakat, maka dari itu kami mendapatkan ide progam kerja yakni banner spanduk yang mana sesuai dengan kebutuhan masyarakat disana, menurut pengamatan ketua KKNT Aditia Prayoga ada beberapa pelaku usaha yang membutuhkan yang namanya branding atau suatu identitas yang mana bermanfaat untuk produknya dapat dikenali masyarakat dengan baik di dalam lingkup kampung maupun diluar desa, branding itu berupa spanduk atau banner yang harusnya menjadi salah satu hal yang  penting dalam dalam aspek visualisasi suatu penjualan, tibalah waktu pelaksanaan, kami sekelompok datang langsung ke titik lokasi yang menjadi target sasaran pemasangan spanduk dari kelompokn KKNT kami, berbincanglah kami dengan Pak Senen selaku pemilik usaha, beliau terbuka, membolehkan kami untuk berkerja sama dengannya, setelah mendapatkan acc team kami pun bergegas mendesain dan membuatkan spanduk untuk kemudian dipasang bersama sama membantu satu sama lain sebagai simbol kerja sama dan bentuk pengabdian kepada masyarakat dari kami kelompok KKN TEMATIK MBKM FTIK Kelurahan Sindang Sari
Mie ayam Pak Harjo namanya, warung yang mempunyai keunikan dimana warungnya masih sangat terasa tradisionalnya membuat suasana menikmati hidangan terasa berbeda, dari warungnya yang tidak setiap hari buka dan ketika terdapat dimana satu hari warung tersebut buka dari pengamatan kami warung itu ramai akan pengunjung desa untuk menikmati hidangannya, sontak membuat kami bertanya, ternyata pekerjaan Pak harjo tidak hanya sebagai juru masak untuk usaha mie ayamnya saja, ia juga berkerja sebagai tukang bangunan, jadi ini alasan warungnya tidak setiap hari buka, warungnya buka, kami pun bergegas bertanya kepada pemilik warung Pak Harjo, ia terbuka dan membolehkan banner terpasang di warungnya, beberapa hari kemudian benner selesai tibalah waktu pemasangan, kami pun memasang bersama-sama  benner diwarungnya di malam hari kerena warungnya baru beroprasi di jam 20.00 WITA, kamipun makan bersama sembari bertanya-tanya kepada Pak Harjo, ia merasa senang atas progam kerja kami ungkapnya dengan raut wajah yang bahagia, kami pun turut bahagia mendengar ucapannya karena kami bisa meninggalkan jejak yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat, menyimpan sebuah memori kenangan positif, yang akan terus diingat setiap kami berkunjung kembali kesini, ke desa iniÂ
Disela-sela observasi, kami bertemu bapak lanjut usia yang sedang mendorong gerobak jualannya, ia bernama Pak Badi penjual keripik yang sudah aktif bertahun tahun lamanya berjualan telah dikenal oleh hampir semua warga Sindang Sari, ia juga aktif bekerja sebagai petani disawah miliknya, sungguh usia hanya angka untuk bapak ini, setelah beberapa pertanyaan terlontarkan dari kami, kami pun bergegas pulang untuk dapat mempersiapkan banner dan sticker yang akan dipasang ke gerobaknya sebagai identitas dari usaha atau produk keripik Pak Badi tersebut, sungguh proses yang panjang sejak lama tumbuh dalam aspek tradisional tanpa menyentuh aspek modern bisa sampai dikenal banyak orang karena kualitas produknya tersebut, ujar Ketua KKNT Sindang Sari Aditia Prayoga, persiapan pemasangan sudah siap kami pun bergegas ke ke tempat tinggal Pak Badi yang ada di RT 8 kebetulan ia sedang sakit dan tidak dapat berjualan beberapa hari sebelumnya, semoga ia dibarengi sehat wal afiat dan dapat berjualan normal seperti biasa, doa terbaik untuk Pak Badi, saat itu sore hari menjelang magrib kami pun merampungkan pemasangan sticker dan penyerahan banner ke pada pak badi, ia tampak senang kami pun turut senang dapat membantu untuk mereka yang membutuhkan.
Tempat kami para kelompok KKN antar Universitas yang berbeda berkumpul jika ada tugas kerja sama seperti gotong royong lingkungan sekitar, jujur terasa sunyi sekarang tidak ramai seperti awal awal KKN 3 kelompok Universitas dari 4 telah kembali ke tempatnya masing-masing karena telah habis masa tugas KKN mereka disini, sekarang di desa ini tersisa kami saja sekolompok KKN Tematik UINSI yang sedang berusaha menyelesaikan tugas ini sampai masa KKN berakhir, baik sebelumnya ini adalah Warung Mamak sekaligus pemilik kontrakan KKN Reguler Kelurahan Sindang Sari, kami sering beli snack dan makan disini, terpikir oleh kami untuk membuatkan Nomor Induk Berusaha untuk pemilik warung tersebut, kegiatan pendampingan kami lakukan humanis dan praktis duduk bersama di depan toko, memastikan data sesuai mulai dari data diri hingga keluarga sampai dokumen NIB dalam bentuk soft file dan berupa dokumen cetak siap diserahkan, semoga dapat bermanfaat untuk proses administrasi pelaku usaha kedepannya, prosesnya sederhana, tetapi dampaknya terasa pemilik warung kini bisa memajang NIB di dinding toko sebagai penanda legalitas, di mata pemasok dan pelanggan, ini adalah sinyal kepercayaan usaha yang bukan hanya sekedar berjalan.
“Dengan berakhirnya proker ekonomi ini, kami berharap UMKM Sindang Sari semakin berkembang, lebih dipercaya, dan kian siap menghadapi persaingan dan dapat melangkah lebih jauh," Terima kasih kepada para pemilik usaha dan warga Sindang Sari yang membuka pintu kolaborasi, semoga langkah kecil ini menjadi pemantik ekonomi lokal dan contoh replikasi di wilayah lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI