Lumajang -- Di tengah upaya pemerintah memperbaiki kualitas data kependudukan melalui program Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2025 (PK25), Kecamatan Tekung di Kabupaten Lumajang menunjukkan contoh nyata kolaborasi antar sektor. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterjunkan di wilayah tersebut berperan aktif mendukung proses pendataan bersama para kader di desa, menjadi jembatan penting antara pemerintah dan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan nasional ini.
Program PK25 merupakan agenda strategis yang dicanangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tujuan memperbarui dan menyempurnakan data keluarga Indonesia. Data ini menjadi dasar penting dalam perumusan kebijakan pembangunan keluarga, percepatan penurunan stunting, peningkatan akses layanan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan berbasis rumah tangga.
Apa Itu PK25 dan Mengapa Penting?
PK25 adalah bentuk konkret pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Melalui program ini, BKKBN ingin memastikan bahwa seluruh keluarga Indonesia terdata dengan benar dan terkini, termasuk kondisi sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta akses terhadap jaminan sosial dan layanan dasar.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN, dr. Nopian Andusti, M.Kes, menjelaskan bahwa PK25 menjadi landasan penting dalam perencanaan pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat di daerah. "Data keluarga yang mutakhir menjadi rujukan dalam program nasional seperti keluarga berencana, penanggulangan kemiskinan, dan pelayanan publik lainnya," ujarnya dalam konferensi pers nasional awal 2025.
Pelaksanaan PK25 di Desa Tekung
Pelaksanaan PK25 dimulai secara serentak sejak awal 22 Juli hingga 21 Agustus 2025. Sejumlah kader pendata yang telah dibekali pelatihan oleh BKKBN Lumajang mulai turun langsung ke rumah-rumah warga untuk melakukan pencatatan. Untuk memperkuat sumber daya dan mempercepat proses pendataan, pemerintah desa bekerja sama dengan mahasiswa KKN Kolaboratif dari Universitas Jember dan UIN KHAS Jember.
Kehadiran mahasiswa ini bukan hanya menjadi tambahan tenaga, tetapi juga penghubung komunikasi yang efektif antara kader dan masyarakat. Di Desa Tekung, mahasiswa KKN dilibatkan secara aktif dalam proses pendataan. Mereka terbagi ke dalam tim kecil yang mendampingi para kader dalam kunjungan rumah tangga, mengedukasi warga, serta membantu proses input data ke sistem digital BKKBN.
Mahasiswa tak hanya berperan dalam teknis pendataan, tetapi juga menjalankan fungsi penyebaran informasi. Mereka membantu menyosialisasikan pentingnya PK25 kepada warga melalui media seperti video. Tujuannya adalah membangun kesadaran bahwa pendataan bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata membangun keluarga sejahtera.
Meski sinergi berjalan baik, proses pendataan tidak lepas dari tantangan. Beberapa rumah tangga sulit ditemui karena aktivitas kerja, terutama di wilayah Desa Tekung yang warganya banyak bertani.
Pemutakhiran data keluarga bukan hanya sekadar proyek pencatatan, melainkan upaya strategis untuk membangun landasan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Di Kecamatan Tekung, data PK25 akan menjadi dasar untuk mendapatkan data keluarga yang akurat dan terkini untuk perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang tepat sasaran, termasuk program perlindungan sosial dan pemberdayaan keluarga.Â