Tak Hanya Kembangkan Literasi, Tim KKN-T Literasi IPB Tingkatkan Kesadaran Digitalisasi UMKM dan Kembangkan Pertanian Organik

Dengan jumlah penduduk mencapai 7.415 jiwa, Kelurahan Jombatan menjadi salah satu tempat berkembangnya UMKM yang ada di Kabupaten Jombang.  Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang tahun 2024, terdapat 149 penduduk Kelurahan Jombatan yang memiliki pekerjaan pada bidang perdagangan. Namun hal ini berbanding terbalik pada bidang pertanian/perkebunan. Pada bidang pertanian hanya terdapat 13 penduduk yang berprofesi sebagai petani/pekebun. Hal ini disebabkan letak Kelurahan Jombatan yang dekat dengan pusat kota membuat lahan sawah hanya 24 Ha. Sedangkan lahan pemukiman mencapai 57 Ha. Dengan luas lahan pemukiman yang luas, membuat Kelurahan Jombatan berfokus pada pengembangan urban farming. 

Survei Lingkungan Kelurahan Jombatan (Sumber: KKN-T Literasi IPB University)

Selain membawa misi pengembangan literasi, Tim KKN-T Literasi IPB juga membawa misi penciptaan inovasi serta pengembangan pertanian. Untuk mengetahui kondisi aktual masyarakat Kelurahan Jombatan khususnya pada bidang pertanian/perkebunan, Tim KKN-T Literasi IPB melakukan survei lingkungan Kelurahan Jombatan yang terdiri dari tiga lingkungan yakni Lingkungan Jombatan, Lingkungan Kauman, dan Lingkungan Geneng. Pada survei kali ini, Tim KKN-T Literasi IPB dibersamai oleh Bank Sampah Cokkida yang merupakan komunitas pengelola bank sampah di Kelurahan Jombatan. 

Dari survei yang dilaksanakan, didapatkan masyarakat Kelurahan Jombatan sudah sadar akan pentingnya urban farming dengan menanam berbagai macam tumbuhan di pekarangan rumah. Namun pada pengelolaannya, masyarakat Kelurahan Jombatan masih sulit untuk mengatasi hama pada tanaman mereka secara organik. Selain itu masyarakat Kelurahan Jombatan juga sudah sadar akan digitalisasi UMKM, namun dalam penerapannya belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini disebabkan kurangnya pendampigan secara langsung pada saat proses digitalisasi. Berdasarkan hasil survei tersebut, Tim KKN-T Literasi IPB bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Jombatan dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah Kelurahan Jombatan mengadakan kegiatan JOMPRENEUR dan JELITA (Jombatan Peduli Tanaman). 

Pendampingan UMKM Bakso Prasmanan (Sumber: KKN-T Literasi IPB University)

JOMPRENEUR merupakan kegiatan pendampingan pelaksana UMKM terkait pengelolaan usaha untuk meningkatkan nilai usaha melalui digitalisasi dengan pemanfaatan platform global seperti Google Maps dan pendaftaran izin usaha. Sebelum melaksanakan pendampingan, Tim KKN-T Literasi IPB memberikan sosialisasi akan pentingnya digitalisasi UMKM kepada masyarakat di Kelurahan Jombatan pada 11 Juli 2025 di Pendopo Kelurahan Jombatan. Sosialisasi dihadiri oleh 48 peserta yang merupakan anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Jombatan. Setelah  pelaksanaan sosialisasi, Tim KKN-T Literasi IPB mulai melaksanakan kegiatan pendampingan secara langsung ke UMKM di Kelurahan Jombatan yang belum memiliki izin usaha dan terdaftar pada Google Maps. Bu Kanti selaku pemilik usaha Kans Craft menyampaikan dengan adanya kegiatan JOMPRENEUR ini, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memiliki izin usaha dan menciptakan semangat baru untuk melanjutkan usahanya.

Sosialisasi JELITA (Jombatan Peduli Tanaman) (Sumber: KKN-T Literasi IPB University)

Pada hari dan lokasi yang sama setelah kegiatan sosialisasi JOMPRENEUR, Tim KKN-T Literasi IPB melaksanakan kegiatan JELITA (Jombatan Peduli Tanaman). JELITA (Jombatan Peduli Tanaman) merupakan kegiatan pelatihan pembuatan pestisida nabati berbahan dasar bawang putih untuk membasmi hama seperti lalat buah dan kutu kebul. Selain karena merupakan bahan organik dan mengandung senyawa Allicin yang dapat mengusir hama, bawang putih juga dipilih karena mudah ditemukan di sekitar masyarakat. Untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan ketika di rumah, Tim KKN-T Literasi IPB membagikan pamflet yang berisi tata cara pembuatan pestisida nabati. Selain pelatihan pembuatan pestisida nabati, Tim KKN-T Literasi IPB bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah Kelurahan Jombatan juga menjelaskan kegunaan attractant dan agen hayati Beauveria bassiana untuk mengatasi hama.  Attractant digunakan untuk menarik hama jantan agar tidak membuahi betina sehingga populasi hama menurun. Sedangkan agen hayati Beauveria bassiana akan memicu penyakit jamur yang akan membuat hama mati.

Dokumentasi Bersama Peserta Jompreneur dan JELITA (Sumber: KKN-T Literasi IPB University)

Untuk keberlanjutan program-program tersebut, Tim KKN-T Literasi IPB bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Jombatan dan Bank Sampah Cokkida. JOMPRENEUR akan dilanjutkan bersamaan dengan program pelatihan UMKM yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan Jombatan. Mas Yogi selaku pengelola Bank Sampah Cokkida menyampaikan bahwa akan melanjutkan program JELITA (Jombatan Peduli Tanaman) dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati secara lebih masif lagi untuk mengembangkan urban farming yang organik.