"Metode belajar melalui pengalaman langsung seperti ini sangat efektif untuk anak usia dini. Mereka tidak hanya melihat gambar, tapi benar-benar merasakan dan berinteraksi," ujar Ibu Astiyah, pengajar di TK Al-Huda. "Program ini luar biasa untuk menumbuhkan empati dan keberanian pada anak-anak."
Nur Azizah Putri Wardhani, penanggung jawab program, menjelaskan bahwa pendekatan yang berbeda ini memang disengaja. "Kami sadar setiap jenjang usia punya kebutuhan belajar yang unik. Untuk adik-adik SD/MI, kami fokus pada hard skill praktis seperti teknologi. Sementara untuk anak-anak PAUD, kami ingin menanamkan nilai-nilai dasar dan karakter seperti kasih sayang melalui cara yang menyenangkan," tuturnya.
Inisiatif yang menyasar seluruh spektrum pendidikan di Desa Tanjangawan ini menunjukkan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam dari mahasiswa KKN UISI terhadap kebutuhan masyarakat. Program mereka tidak hanya meninggalkan jejak ilmu pengetahuan, tetapi juga kenangan dan nilai-nilai positif yang akan terus bertumbuh bersama anak-anak di Desa Tanjangawan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI