Pada Rabu, 25 Juni 2025, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Ampel Surabaya kelompok 113 melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Acara ini berlangsung hangat dan penuh semangat di AM cafe, area Wisata Argo Munung. Tujuan utama kegiatan ini adalah menjalin sinergi serta berdiskusi tentang pengembangan destinasi wisata lokal, khususnya Argo Munung agar lebih dikenal dan diminati masyarakat luas.
FGD dibuka dengan sambutan dari Daryono, selaku Ketua Pokdarwis Karanggupito. Dalam penjelasannya, Daryono menceritakan sejarah berdirinya Wisata Argo Munung yang dulunya merupakan bekas area tambang batu milik desa. Wisata ini diresmikan pada tahun 2017 bertepatan dengan Festival Durian oleh Bupati Ngawi saat itu, Bapak Budi Sulistyono. Sejak saat itu, kawasan ini mulai dirancang menjadi destinasi wisata dengan konsep alam terbuka yang kini menjadi kebanggaan masyarakat desa.
Dalam forum tersebut, anggota KKN 113 mengajak Pokdarwis untuk berdiskusi lebih jauh mengenai harapan dan arah pengembangan Wisata Argo Munung ke depan. Banyak masukan positif yang diberikan, terutama dari Pokdarwis, yang berharap Argo Munung tak hanya dikenal di lingkup Kecamatan Kendal saja, tetapi bisa berkembang menjadi destinasi unggulan tingkat kabupaten, bahkan luar daerah. Harapannya, wisata ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Berdasarkan hasil diskusi dan observasi, mahasiswa KKN 113 kemudian merancang beberapa program kerja (proker) yang akan mereka realisasikan selama masa pengabdian. Beberapa ide proker tersebut di antaranya adalah digitalisasi wisata untuk meningkatkan aksesibilitas dan promosi, serta pengelolaan media sosial sebagai sarana branding wisata yang lebih optimal. Mereka menilai bahwa selama ini keberadaan Argo Munung masih belum maksimal di ranah digital.
Selain itu, kelompok KKN juga mengusulkan pemasangan plang selamat datang yang lebih informatif agar memudahkan pengunjung dalam menemukan lokasi. Penambahan spot foto juga menjadi perhatian, mengingat banyak sudut menarik yang bisa dimanfaatkan namun belum dikembangkan. Tak ketinggalan, inovasi “Pojok Literasi” juga ditawarkan sebagai fasilitas membaca bagi pengunjung, terutama pelajar, sekaligus upaya meningkatkan minat baca masyarakat sejak dini.
Menariknya, semua program kerja yang diajukan mendapat respons positif dari Pokdarwis. Mereka menyambut baik setiap ide yang ditawarkan dan mendukung penuh implementasinya. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sinergi antara mahasiswa dan masyarakat lokal sangat mungkin diwujudkan jika dilandasi oleh semangat saling mendukung dan visi bersama membangun desa.
Acara FGD diakhiri dengan sesi foto bersama serta pengenalan jargon kelompok KKN 113 UINSA, yaitu “Nyawiji Anggayuh Bhakti”, yang memiliki makna “bersatu hati menggapai tujuan luhur dan pengabdian yang tulus.” Dengan semangat ini, KKN UINSA-113 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan wisata Argo Munung dan membangun semangat pariwisata berbasis masyarakat di Desa Karanggupito.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI