Mohon tunggu...
KKNMIT20 POSKO48 UINWS
KKNMIT20 POSKO48 UINWS Mohon Tunggu... Editor

🔹 UMKM | Mendampingi pelaku usaha lokal, bantu branding & pemasaran 🔹 Pendidikan | Beri edukasi kreatif untuk siswa SD & TPQ 🔹 Kesehatan & Lingkungan | Aksi bersih desa, edukasi PHBS & daur ulang 🔹 Kominfo | Optimalkan informasi digital & dokumentasi kegiatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam Tirakatan Kemerdekaan, Doa Bersama Penuh Khidmat

17 Agustus 2025   23:18 Diperbarui: 17 Agustus 2025   23:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Dusun Clowok bersama mahasiswa KKN berkumpul dalam malam tirakatan HUT RI ke-80

Clowok, Polobogo – Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, warga Dusun Clowok, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, menggelar malam tirakatan yang berlangsung sederhana namun penuh makna. Acara ini diadakan pada Sabtu malam (16 Agustus 2025), tepat sehari sebelum upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan.

Malam tirakatan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh teman teman KKN UIN Walisongo Semarang. Warga yang hadir berdiri tegap dengan penuh khidmat, menyatukan suara dalam semangat persatuan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh mbah modin, sesepuh dusun yang dikenal sebagai panutan dalam urusan keagamaan.

Dalam doanya, mbah modin mengajak warga untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan, sekaligus memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan keberkahan, keselamatan, dan persatuan. Suasana hening penuh kekhusyukan terasa, seakan seluruh warga larut dalam doa untuk negeri.

Tradisi tirakatan menjelang 17 Agustus telah lama hidup di tengah masyarakat Jawa. Tirakatan tidak hanya sekadar kegiatan berkumpul, tetapi juga menjadi sarana untuk merenungkan makna kemerdekaan. Melalui doa dan perenungan, warga diajak mengingat bahwa kemerdekaan tidak datang begitu saja, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Karena itu, tirakatan selalu identik dengan suasana penuh keheningan, doa, serta rasa syukur yang mendalam.

Sulaeman, Kepala Dusun Clowok, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan pentingnya tirakatan sebagai sarana menanamkan rasa syukur dan nasionalisme.

“Tirakatan bukan sekadar tradisi malam sebelum 17 Agustus. Lebih dari itu, ini adalah bentuk penghormatan kepada jasa para pahlawan serta pengingat bahwa kemerdekaan tidak datang dengan mudah,” ujarnya.

Selain doa bersama, malam tirakatan juga dihiasi dengan suasana hangat penuh kekeluargaan. Sejak sore hari, pemuda-pemudi telah sibuk menyiapkan tempat acara, memasang bendera merah putih, serta menata lampu obor di jalan dusun. Anak-anak dengan riang gembira ikut membantu meski hanya sekadar membawa kursi atau mengatur tikar.

Setelah doa bersama, acara ditutup dengan makan tumpeng. Tumpeng yang disiapkan secara gotong royong oleh warga menjadi simbol rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia. Semua warga, dari anak-anak hingga orang tua, duduk bersila dalam lingkaran yang penuh keakraban. Hidangan sederhana itu justru membawa kebahagiaan tersendiri karena dimakan bersama-sama.

Menariknya, peringatan HUT Kemerdekaan tahun ini berdekatan dengan tradisi Saparan yang juga rutin digelar warga Dusun Clowok. Jika tirakatan lebih menekankan pada aspek nasionalisme dan spiritualitas, maka Saparan adalah wujud syukur atas rezeki dan kelestarian budaya Jawa. Kedua tradisi ini berjalan beriringan, menunjukkan bagaimana masyarakat desa mampu menjaga keseimbangan antara nilai religius, nasionalisme, dan budaya lokal.

Sulaeman menambahkan, “Semoga tradisi ini tidak pernah hilang, karena tirakatan adalah warisan sekaligus pengingat bahwa generasi sekarang punya tanggung jawab untuk menjaga Indonesia tetap merdeka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun