Mohon tunggu...
Halimatussadiah
Halimatussadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendidikan Kesehatan "Pentingnya Asi dan Pemberian MP-ASI untuk Mencegah Stunting"

13 Agustus 2022   19:33 Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Kesehatan dan sosialisasi MP ASI bagi masyarakat Petung

Jember - Pelaksanaan KKN Kolaboratif yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli -- 26 Agustus. Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan 13 Perguruan Tinggi membentuk program KKN Kolaboratif yang tersebar di seluruh Desa Jember. Kelompok KKN Kolaboratif 144 menemukan fakta bahwasanya kota Jember masih memiliki angka stunting yang sangat tinggi, yaitu tercatat 23,5 %. 

Desa Petung sendiri juga mengalami masalah stunting, hal ini didapatkan dari hasil diskusi mahasiswa Kelompok KKN Kolaboratif 144 bersama Bidan Desa. 

Salah satu faktor penyebab stunting di Desa Petung adalah kurangnya pengetahuan ibu-ibu mengenai Asi Eksklusif dan MP-Asi kepada anaknya, untuk menangani hal tersebut Kelompok KKN Kolaboratif 144 menemukan solusi untuk menangani masalah ini, yaitu dengan cara melakukan Pendidikan Kesehatan Pentingnya ASI dan Pemberian  (MPASI) Untuk Mencegah Stunting.

Pada 12/08/22 dilakukan Pendidikan Kesehatan kepada ibu-ibu posyandu, tepatnya di rumah ibu Laila (Kader Posyandu) dengan memberikan beberapa materi berupa:

- Asi Eksklusif 

Menurut WHO (2006), definisi ASI Eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat. 

Pemberian ASI secara eksklusif menurut DepKes (2003) adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian obat dan vitamin. Peraturan pemerintah tentang ASI eksklusif menyediakan panduan tentang pola pemberian makanan yang paling baik bagi bayi hingga umurnya 2 tahun, di antaranya:

  • Pemberian ASI segera dalam waktu satu jam selepas kelahiran bayi
  • Pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan
  • Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai dengan kebutuhan mulai usia 6 bulan
  • Pemberian ASI secara berkelanjutan hingga bayi berumur 2 tahun

- MPASI

Bahan Pembuatan MPASI/dokpri
Bahan Pembuatan MPASI/dokpri

Setelah memberikan Asi Eksklusif di 6 bulan pertama, bayi membutuhkan asupan nutrisi lain selain asi untuk mendukung tumbuh kembangnya yang dinamakan makanan pendamping asi (MPASI). Pemberian (MPASI) yang tepat bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, akan tetapi untuk menghindari risiko terjadinya gangguan tumbuh kembangnya. Namun, dalam pemberian makanan bayi ini tentu harus tetap dilakukan bersamaan dengan asi supaya kebutuhan gizi bayi bisa optimal.

Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat 4 strategi penting yang harus di pahami saat memberikan MPASI di usia 6 bulan:

- Tepat waktu

Makanan pendamping ASI memang ada baiknya diberikan di waktu yang tepat alias tidak terlalu cepat atau lambat. Dengan catatan, hal ini disesuaikan kembali dengan kondisi kesehatan si kecil. Dalam beberapa kasus tertentu, dokter bisa saja menyarankan untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan.

- Memadai

Stunting pada anak dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang. MPASI (Makanan Pendamping Asi) mengandung sumber makanan diantaranya protein, energi, mineral, dan vitamin. Sumber makanan protein sangat disarankan untuk dikonsumsi lebih dan orang tua harus memperhatikan konsumsi serat, gula, dan garam pada 1000 HPK dalam jumlah yang terbatas.

- Aman dan higienis

Pada proses pengolahan dan penyajian makanan untuk bayi sebaiknya menggunakan tata cara yang terstruktur dengan bahan dan alat yg aman dan higienis, begitu pun dengan penyimpanan MPASI yang diharuskan disimpan pada tempat yang bersih.

- Pemberiannya secara responsive

Tanda bayi lapar dan kenyang sangat diperlukan karena dengan memberikan tanda tersebut, maka kita dapat memberikan  makanan saat bayi sedang lapar dan tidak memberikan makanan saat bayi sudah kenyang. Stunting dapat diturunkan dengan melakukan perbaikan gizi pada anak dan pemenuhan gizi sekligus nutrisi saat MPASI juga harus diperhatikan oleh orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun