KKN Kolaboratif 047 Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo: Wujudkan Desa Sehat melalui Pendataan ATS, Pemberdayaan Lansia, dan Gerakan Tanam TOGA untuk Masa Depan Berkelanjutan
Pada 17 Juli 2025, kelompok KKN Kolaboratif 047 resmi diterjunkan di Alun-alun Jember bersama seluruh peserta KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember. Kami terdiri dari 10 mahasiswa dari Universitas Jember (UNEJ), Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN), Universitas Panca Marga (UNIPAR), Universitas Al-Falah As-Sunniyyah (UAS) Kencong, dan Universitas Islam Jember (UIJ). Ditempatkan di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, kami berkomitmen untuk mendukung pembangunan desa yang cerdas, inklusif, dan tangguh melalui program kerja yang terfokus dan berkelanjutan.
Kedatangan kami di Desa Tempurejo disambut hangat oleh perangkat desa dan masyarakat. Pekan pertama diawali dengan audiensi bersama kepala desa untuk memahami potensi dan tantangan desa. Berdasarkan hasil diskusi, kami merumuskan tiga program utama: pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS), pemberdayaan kesehatan lansia, dan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Program-program ini dipilih untuk menangani tingginya angka putus sekolah, kebutuhan perawatan kesehatan lansia, dan potensi pemanfaatan lahan pekarangan, sejalan dengan tema KKN 2025, "DESA CINTA (Cerdas, Inklusif, Tangguh)."
Pada hari kedua dan ketiga, kami melaksanakan sosialisai program kerja dan kunjungan ke rumah-rumah kepala dusun. Dimana, Desa Tempurejo sendiri memiliki empat dusun dan terdapat cukup banyak anak teridentifikasi sebagai ATS akibat keterbatasan ekonomi dan akses sekolah. Program ini dipilih untuk memperkuat akses pendidikan, mendukung visi desa cerdas dan inklusif. Data ini akan menjadi dasar untuk program pendampingan belajar dan advokasi beasiswa, sejalan dengan komitmen Bupati Jember, H. Muhammad Fawait, yang menyatakan, "Kami pemerintah Kabupaten Jember  akan memberikan beasiswa terbesar dalam Sejarah Kabupaten Jember minimal lima tahun ke depan Pemkab Jember akan memberikan beasiswa kepada 20.000 anak-anak Kabupaten Jember." Beliau menargetkan kurang lebih 20.000 beasiswa untuk lima tahun ke depan yang diberikan kepada anak-anak kurang mampu dan berprestasi di Jember, menginspirasi kami untuk memperjuangkan pendidikan di Desa Tempurejo.
Program kesehatan lingkungan dipilih untuk menjawab tingginya kasus penyakit tidak menular di kalangan lansia dan kurangnya akses pengobatan alami. Pada hari keempat, kami mengadakan sosialisasi lanjutan ke beberapa dusun terkait pengecekan kesehatan gratis untuk lansia, bekerja sama dengan puskesmas, meliputi senam sehat dan edukasi pencegahan hipertensi serta diabetes. Antusiasme lansia sangat tinggi, mencerminkan kebutuhan akan perhatian kesehatan. Selain itu, kami akan menanam kurang lebih 200 bibit TOGA, seperti jahe, kunyit, dan kencur, di pekarangan warga di setiap dusun untuk mendukung kesehatan alami dan ketahanan lingkungan, sejalan dengan visi desa tangguh.
Kami juga melaksanakan kerja bakti membersihkan saluran irigasi bersama dusun Karang Anyar, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo bersama warga. Kegiatan ini dipilih untuk mempererat hubungan dengan masyarakat dan memastikan keberlanjutan program melalui keterlibatan aktif warga, mencerminkan pendekatan partisipatif dalam pembangunan desa.
Pekan pertama KKN Kolaboratif 047 di Desa Tempurejo menjadi langkah awal yang penuh makna, mengajarkan kami nilai kolaborasi dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat. Antusiasme warga dan dukungan visi pemerintah daerah, termasuk rencana beasiswa Bupati Jember, memperkuat tekad kami. Ke depan, kami akan memperluas pendataan ATS, menggelar pelatihan pengolahan TOGA menjadi produk bernilai ekonomis, dan memperkaya program pemberdayaan lansia. Hingga akhir Agustus 2025, kami bertekad memperkuat sinergi antara dunia akademik dan masyarakat, mewujudkan Desa Tempurejo yang cerdas, inklusif, dan tangguh sebagai warisan kebersamaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI