Digitalisasi dan Legalitas UMKM: Usaha Kecil Jadi Lebih Tangguh
Dalam sektor ekonomi, mahasiswa UISI menyelenggarakan dua hari penuh pelatihan bagi pelaku UMKM lokal. Kegiatan bertajuk “Bisnis Tumbuh, UMKM Maju” ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan, mendorong digitalisasi, serta mendaftarkan pelaku usaha ke sistem legal melalui Online Single Submission (OSS).
Pada hari pertama pelatihan, peserta dilatih menyusun laporan arus kas sederhana yang mencakup pencatatan pemasukan, pengeluaran, serta perhitungan untung rugi. Di sesi selanjutnya, peserta didampingi langsung untuk membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk legalitas dasar usaha.
Dari sepuluh UMKM yang terlibat, seluruhnya berhasil menyusun pembukuan keuangan, dan tujuh di antaranya telah berhasil mendaftarkan NIB secara mandiri.
Hari kedua difokuskan pada branding produk dan digitalisasi usaha. Mahasiswa memperkenalkan penggunaan aplikasi desain gratis seperti Canva untuk membuat logo, poster, dan kemasan produk. Pelaku UMKM juga diberikan pengetahuan tentang pentingnya memanfaatkan media sosial, e-commerce, QRIS, dan aplikasi pencatatan digital agar lebih kompetitif di era digital.
Tak hanya di kelas, tim KKN juga mendatangi rumah pelaku usaha satu per satu untuk membantu proses branding dan desain sesuai karakteristik produk mereka.
“Setelah pelatihan ini, pelaku UMKM menjadi lebih percaya diri, punya identitas merek yang kuat, dan siap bersaing secara legal dan digital,” ujar M. Haikal Sulthon Al-Fikri, koordinator program UMKM.
Hidroponik DFT: Solusi Ketahanan Pangan di Lahan Sempit
Program inovatif lainnya adalah sosialisasi dan instalasi sistem hidroponik rumah tangga menggunakan teknik Deep Flow Technique (DFT). Program ini menyasar ibu rumah tangga yang memiliki keterbatasan lahan namun ingin tetap produktif.
Dengan memanfaatkan media tanam seperti rockwool, alat peraga sederhana, dan larutan nutrisi, peserta diajak membangun sistem hidroponik di rumah masing-masing. Sebanyak 15 rumah berhasil membangun instalasi hidroponik mandiri. Tanaman seperti selada dan kangkung ditanam, dengan masa panen diperkirakan dalam waktu 21 hari.