Pemantauan Pola Makan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Anak Stunting di Desa Kalinanas

Kalinanas (24/01/2024) – Sekelompok (tujuh) mahasiswa KKN Tim I Undip 2023/2024 melaksanakan program kerja multidisiplin, yaitu pemantauan pola makan dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak yang mengalami stunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Stunting, yang merupakan masalah serius dalam pertumbuhan anak, memerlukan perhatian khusus untuk mencegah dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Melalui upaya ini, para mahasiswa berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di kalangan anak-anak di pedesaan. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan semangat kepedulian sosial, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan keberanian dan komitmen mereka, para mahasiswa KKN Undip menunjukkan bahwa kekuatan pemuda dan pendidikan dapat menjadi kekuatan utama dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat yang membutuhkan.

Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro melakukan pemantauan terhadap pola makan lima anak yang terkena dampak stunting. Pengamatan ini tidak hanya mencakup pertanyaan-pertanyaan terkait pola makan, tetapi juga melibatkan penelusuran aspek-aspek lain dari kehidupan sehari-hari anak, termasuk kebiasaan makan, pola tidur, aktivitas fisik, dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua atau wali mereka. Tim KKN merancang lembar wawancara khusus yang mencakup berbagai aspek ini agar dapat mengumpulkan informasi yang komprehensif tentang kondisi dan kebutuhan anak-anak tersebut. 

Selain pemantauan terhadap pola makan, tim KKN juga merancang program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak tersebut. Program ini dirancang secara individual untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi dan perkembangan tubuh mereka. Melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan ini, tim KKN berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak yang mengalami stunting serta memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi keluarga dan masyarakat di Desa Kalinanas.

Pemberian makanan tambahan dan edukasi stunting melalui leaflet - Dok. pribadi

Program Makanan Tambahan (PMT) untuk anak yang mengalami stunting merupakan salah satu upaya intervensi yang dilakukan untuk membantu meningkatkan status gizi dan pertumbuhan anak yang mengalami masalah stunting. Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata usianya. Program Makanan Tambahan (PMT) untuk anak yang mengalami stunting sebaiknya terdiri dari nutrisi-nutrisi penting yang dapat membantu memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa komponen yang tersedia dalam PMT tersebut, yaitu:

• Protein: Asupan protein yang cukup penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan mempercepat pertumbuhan. Sumber protein yang baik meliputi daging, telur, ikan, kacang-kacangan, dan produk-produk susu.

• Karbohidrat: Karbohidrat adalah sumber energi utama yang diperlukan untuk aktivitas fisik dan mental. Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, sereal, dan umbi-umbian untuk memberikan energi yang berkelanjutan.

• Lemak sehat: Lemak sehat diperlukan untuk perkembangan otak dan sistem saraf. Sumber lemak sehat termasuk alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan berlemak seperti salmon.

• Vitamin dan mineral: Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki kekurangan vitamin dan mineral tertentu. Pastikan PMT mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan seng, yang penting untuk pertumbuhan yang optimal dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

•