Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF KLATAKAN 2025
KKN KOLABORATIF KLATAKAN 2025 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Universitas Jember, Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo, dan Universitas Dr. Soebandi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Langkah Kecil, Dampak Besar: Perjalanan 7 Hari KKN Bersama Mahasiswa KKNK Desa Klatakan 2025

23 Juli 2025   23:38 Diperbarui: 23 Juli 2025   23:38 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerjunan Mahasiswa KKN Kolaboratif (sumber: pddkkndesaklatakan2025)

Situbondo, 23 Juli 2025 - Sebanyak puluhan mahasiswa dari Universitas Jember, Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo, dan Universitas Dr. Soebandi sudah resmi diterjunkan pada program KKN Kolaboratif 2025 yang berlokasi di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Penerjunan mahasiswa dilakukan pada hari Sabtu, 19 Juli 2025, bertempat di Pendopo Kabupaten Situbondo. 

Suasana acara pelepasan berlangsung meriah dan penuh semangat. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Situbondo Bapak Rio H. Mulyadi, jajaran perangkat Desa Klatakan, serta Dosen Pembimbing Lapangan dari Universitas Dr. Soebandi. Dalam sambutannya, Bupati Rio menyampaikan rasa apresiasi serta harapan besar kepada para mahasiswa agar dapat berkontribusi secara nyata dalam menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa.

Pada hari berikutnya, mahasiswa KKN melakukan observasi lapangan guna memetakan potensi serta permasalahan yang terdapat di masing-masing dusun. Dari hasil observasi tersebut, ditemukan dua fokus utama yang menjadi perhatian, yakni sektor wisata dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Observasi pertama dilakukan dengan mengunjungi berbagai kepala dusun  yang ada di desa Klatakan. Selanjutnya mahasiswa juga melakukan observasi di kawasan wisata Gunung Ringgit, sebuah destinasi alam yang juga dikenal sebagai tempat wisata religi dan pendakian alam, terutama bagi para peziarah dan pecinta alam. Dalam kegiatan ini, mahasiswa turut berpartisipasi dalam rapat yang membahas pemetaan fasilitas pendukung serta peluang untuk mengembangkan wisata berbasis edukasi di kawasan tersebut.

Silahturahmi ke Kepala Dusun (sumber: pddkkndesaklatakan2025)
Silahturahmi ke Kepala Dusun (sumber: pddkkndesaklatakan2025)
Sementara itu, hasil kunjungan pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) terdapat dua potensi yaitu produksi kopi dan pupuk organik yang menunjukkan adanya dua potensi utama, yaitu produksi kopi herbal dan pupuk organik. UMKM kopi herbal ini menghasilkan minuman fungsional yang dibuat dari rempah-rempah lokal campuran cabai jawa, jahe merah, dan jinten. Sedangkan UMKM pupuk organik (KOHE) memanfaatkan limbah kotoran ternak, khususnya sapi yang jumlahnya sangat melimpah di Dusun Semekan. Dari hasil observasi tersebut, mahasiswa melihat adanya peluang besar untuk membantu pengembangan usaha, khususnya dalam hal peningkatan branding, pemasaran digital, serta desain kemasan produk agar lebih menarik dan kompetitif.

Observasi UMKM (sumber: pddkkndesaklatakan2025)
Observasi UMKM (sumber: pddkkndesaklatakan2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun