Mohon tunggu...
kkn juntikebon
kkn juntikebon Mohon Tunggu... Universitas Swadaya Gunung Jati

Kelompok KKN 34 Universitas Swadaya Gunung Jati Desa Juntikebon Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menjaga Rasa, Merawat Tradisi: Kisah Kerupuk Belok Bu Euis di Juntikebon, Indramayu

29 Agustus 2025   23:45 Diperbarui: 1 September 2025   08:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (kelompok KKN 34 Juntikebon bersama Bu Euis, pelaku usaha kerupuk belok)

29 Agustus 2025

Indramayu – Di tengah maraknya kuliner modern, cita rasa tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Salah satunya adalah kerupuk belok produksi Ibu Euis, pelaku usaha asal Indramayu yang telah menekuni usaha ini sejak 1995. Dengan cita rasa yang khas dan teknik tradisional, camilan renyah ini kini dikenal hingga ke luar negeri.

Sejarah dan Inspirasi

Ibu Euis, yang berasal dari Bandung dan pindah ke Indramayu pada tahun 1977, awalnya terinspirasi dari kerupuk khas tanah kelahirannya. Di Bandung, kerupuk tersebut biasanya dijual dalam bentuk mentah tanpa bumbu. Namun, setelah menetap di Indramayu, ia menghadirkan inovasi dengan menambahkan bumbu racikan khas sendiri. Perpaduan cita rasa itu kemudian melahirkan kerupuk belok: gurih, berbumbu, dan berbeda dari kerupuk pada umumnya.

Proses Produksi: Menjaga Tradisi

Proses pembuatan kerupuk belok memerlukan ketelatenan. Kerupuk mentah yang dibumbui dengan racikan khusus terdiri atas ketumbar, bawang merah, bawang putih, bawang daun, serta kacang tanah. Seluruh bahan diolah secara tradisional: digoreng hingga harum, lalu diblender menjadi bumbu halus.

Keunikan kerupuk belok terletak pada proses ngupyak/membumbui kerupuk mentah sebelum digoreng. Teknik ini membuat rasa bumbu meresap sempurna. Setelah itu, kerupuk digoreng menggunakan pasir laut bersih dengan tungku pawon. Metode tradisional ini bukan hanya menjaga keaslian rasa, tetapi juga memberi aroma khas yang membedakan kerupuk belok dari produk lain.

Dokpri (proses penggorengan kerupuk belok menggunakan pasir laut oleh Ibu Euis)
Dokpri (proses penggorengan kerupuk belok menggunakan pasir laut oleh Ibu Euis)

Dokpri (proses pencampuran bumbu khas kerupuk belok oleh Ibu Euis)
Dokpri (proses pencampuran bumbu khas kerupuk belok oleh Ibu Euis)

Tantangan dalam Pengolahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun