Bagi mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan hanya sekadar program pengabdian masyarakat, tetapi juga sebuah perjalanan berharga yang memperkaya wawasan akademik dan spiritual.Â
Salah satu destinasi yang menarik perhatian adalah Sekolah Indonesia Makkah (SIM), sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya mengusung kurikulum nasional, tetapi juga beradaptasi dengan budaya dan regulasi Arab Saudi.
Mengapa Sekolah Indonesia Makkah Menarik?
Sekolah Indonesia Makkah menggunakan Kurikulum Merdeka, yang memberikan fleksibilitas dalam metode pengajaran dan penyesuaian dengan kondisi lokal.Â
Meski berbasis kurikulum Indonesia, ada beberapa perbedaan signifikan, seperti pemisahan kelas antara putra dan putri sesuai dengan regulasi Arab Saudi.
Sistem ini menuntut guru-guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran agar tetap efektif meskipun ada pembagian kelas berdasarkan gender.
Muatan lokal juga menjadi faktor pembeda di SIM. Di sekolah ini, selain mata pelajaran umum, siswa juga mendapatkan pelajaran tahfidz, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris sejak jenjang sekolah dasar.
 Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa KKN, terutama dalam menghadapi siswa yang belum lancar berbahasa Indonesia.
Tantangan dan Peluang bagi Mahasiswa KKN

