Mohon tunggu...
kkndesajetis07
kkndesajetis07 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kreator, menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khidmad dan Meriah: Merti Dusun Sarana Perekat Warga Ngasem

27 Agustus 2025   10:11 Diperbarui: 27 Agustus 2025   10:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Ngasem, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, [3 Agustus 2025] -- Warga Dusun Ngasem menggelar tradisi tahunan Merti Dusun sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki, kesehatan, dan keselamatan. Acara yang berlangsung khidmad sekaligus meriah ini menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga serta melestarikan tradisi leluhur.

Kegiatan diawali pada tanggal 25 juli dengan digelarnya prosesi Nyadran, yakni doa bersama di area makam leluhur dusun. Warga berbondong-bondong membawa tumpeng dan aneka sesaji, sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada pendahulu. Lantunan doa yang khidmad diiringi suasana teduh menambah kekhusyukan acara ini.

Esok harinya tanggal 26 Juli, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Bedah Kali. Warga bersama-sama membersihkan aliran sungai yang melintasi dusun, sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan ketersediaan air bersih. Aktivitas gotong royong ini tidak hanya bermanfaat bagi kebersihan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan.

Pada hari Senin, 3 Agustus suasana dusun menjadi meriah dengan digelarnya Karnaval Budaya. Warga dari berbagai RT, yakni rt 1-10 menampilkan beragam atraksi, mulai dari parade kostum tradisional, kesenian daerah, hingga replika hasil bumi yang dihias indah. Jalan utama dusun dipadati penonton, baik dari warga setempat maupun desa tetangga.

Puncak acara Merti Dusun berlangsung malam harinya dan pagi harinya, di mana warga disuguhi Pagelaran Wayang Kulit. Pertunjukan seni tradisional ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana penyampaian pesan moral dan nilai kehidupan kepada generasi muda.

Kepala Dusun Ngasem, Susbandoko, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. "Merti Dusun adalah warisan budaya yang perlu kita jaga. Selain sebagai ungkapan syukur, ini juga menjadi ajang silaturahmi dan perekat warga, sehingga hubungan antarwarga semakin harmonis," ujarnya.

Dengan terselenggaranya Merti Dusun secara khidmad dan meriah, diharapkan tradisi ini terus lestari, menjadi identitas budaya, dan memberikan inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga kebersamaan dan semangat gotong royong.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun