Mohon tunggu...
KKN 59 UMD UNEJ
KKN 59 UMD UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Kelompok KKN 59 UMD Universitas Jember di Desa Sumberkokap, Kecamatan Taman Krocok, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNEJ 59 Wujudkan Pengelolaan Limbah Kotoran Hewan menjadi Pupuk Organik Padat Desa Sumberkokap

4 September 2023   15:08 Diperbarui: 4 September 2023   15:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi


Desa Sumberkokap, Kecamatan Taman Krocok merupakan desa yang kaya akan potensi. Terdapat banyak hal yang dapat dikembangkan di desa tersebut, salah satunya ialah kotoran sapi. 

Di Desa Sumberkokap, kotoran sapi sangat melimpah bahkan menggunung karena tidak dimanfaatkan kembali oleh warganya. Sehingga hal ini memunculkan inisiatif mahasiswa KKN Kelompok 59 untuk menciptakan sebuah inovasi yang membawa kebermanfaatan dan mengurangi dampak buruk bagi warga desa. 

Didukung dari beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kotoran sapi adalah bahan yang berpotensi untuk dijadikan pupuk karena mengandung banyak unsur hara. Program yang dibuat ialah sistem pengelolaan limbah kotoran hewan menjadi pupuk organic padat. Program ini merupakan program kerja unggulan kelompok KKN ini. Selain itu, kelompok KKN ini juga memiliki program kerja lain yang beragam dan bermanfaat juga bagi warga desa.

Melalui pemerintahan desa, mahasiswa KKN Kelompok 59 dibantu oleh pemerintahan desa, yaitu Pak Muclasin dan Pak As'at selaku kepala desa dan sekretaris desa di Sumberkokap. Mahasiswa menjadi pemeran utama sebagai perintis, penggerak, dan pengolah. Beliau membantu dalam penentuan lokasi sumber kotoran sapi dan pengolahan pupuk. 

Selain itu, pemuda desa juga turut serta dalam pengolahan pupuk organik ini. Tujuan ikut sertanya orangorang tersebut ialah agar mengetahui caranya sehingga bisa melanjutkan proses pengelolaannya. 


Setelah mempersiapkan seluruh kebutuhan pembuatan di lahan desa, mahasiswa KKN mengadakan sosialisasi cara pembuatan sekaligus mempraktikkan secara langsung kepada warga desa. Hal tersebut disambut dengan antusias oleh warga mengenai belajar pembuatan pupuk. 

Perlengkapan dan prosesnya sangat mudah sehingga sangat mudah untuk diaplikasikan oleh warga di rumah masing-masing. Alat dan bahan yang digunakan yaitu kotoran sapi, bekatul, m21, gula pasir atau gula jawa, air, sekop, dan penutup. 

Selain bekatul, dapat juga menggunakan sampah organik lainnya, seperti limbah sisa produksi jamur. Kemudian aduk seluruh bahan sesuai dengan takaran yang cukup, lalu tutup dengan penutup apa saja agar pupuk tidak terpapar zat lain. 

Proses fermentasi berlangsung selama 9 hari dan setiap 3 hari sekali dapat diaduk agar bahan-bahannya tercampur dengan rata. Setelah itu, dapat dikemas sesuai kebutuhan atau langsung digunakan.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Luaran program unggulan pengolahan pupuk ialah produk pupuk organik padat dan terbentuknya sistem pengelolaan sampah yaitu tim Komunitas Tani Desa Sumberkokap yang diketuai oleh sekretaris desa, Bapak As'at yang beranggotakan warga dan pemuda desa. 

Menurut ahli pupuk, Pak Hasan, produk pupuk organik yang dihasilkan berkualitas baik sehingga dapat langsung digunakan. Keunggulan pupuk ini dibandingkan dengan kotoran sapi yang langsung dijadikan pupuk ialah kandungan unsur haranya lebih tinggi dan tanah tidak ditumbuhi rumput liar. 

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Program sistem pengelolaan limbah kotoran hewan selanjutnya akan dilanjutkan oleh Komunitas Tani Desa Sumberkokap untuk mengolah dan memproduksi pupuk hingga siap digunakan. 

Selain itu, Kepala Desa juga menindaklanjuti program unggulan ini dengan menganggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebesar 150 juta untuk membeli mesin pengolahan kotoran sapi yang digunakan sebagai pengolah pupuk yang siap digunakan. 

Dengan harapan, pengolahan tersebut dapat dilakukan lebih cepat dan produk yang dihasilkan lebih banyak. Dengan demikian, program unggulan yang dirintis oleh mahasiswa KKN Kelompok 59 membawa nilai kebermanfaatan dan dapat terus berlanjut hingga berkembang ke arah yang lebih luas.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun