Mohon tunggu...
KKN 230 Sabranglor
KKN 230 Sabranglor Mohon Tunggu... Mahasiswa

KKN Kelompok 230 hadir di tengah masyarakat desa dengan membawa semangat pengabdian dan kepedulian, khususnya terhadap perempuan dan anak. Lewat tema "Desa Ramah Perempuan dan Anak", kami mencoba ikut ambil bagian dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, adil, dan nyaman untuk semua. Dalam kegiatan ini, kami berfokus pada hal-hal sederhana tapi bermakna, seperti memberi edukasi tentang hak-hak perempuan dan anak, mengadakan pelatihan keterampilan untuk ibu-ibu, serta membuat ruang bermain yang layak bagi anak-anak. Kami juga turut mengkampanyekan pentingnya mencegah kekerasan dalam rumah tangga maupun di lingkungan sekitar. Tulisan ini akan membagikan cerita dan pengalaman langsung kami di lapangan — bagaimana kami belajar dari warga, bekerja sama, dan sama-sama berusaha menciptakan perubahan kecil yang berdampak besar. Karena kami percaya, desa yang ramah bagi perempuan dan anak adalah langkah awal menuju masyarakat yang lebih manusiawi dan berkeadilan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa KKN 230 UIN Surakarta Perkuat Kolaborsi dengan Pemerintah Desa Melalui Piket dan Bimbel SD

11 Juli 2025   22:45 Diperbarui: 11 Juli 2025   22:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bimbingan belajar ini dirancang sebagai program berkelanjutan selama masa KKN. Mahasiswa telah menyusun jadwal rutin seminggu dua kali, dengan pendekatan belajar yang ramah anak dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta.

Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan Program

Piket kantor desa dan bimbingan belajar merupakan bagian dari rencana program kerja mahasiswa KKN 230 yang mengedepankan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat. Dengan turut serta dalam aktivitas formal desa dan kegiatan pendidikan anak, mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pelaksana program kampus, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sosial warga.

Melalui kolaborasi dengan perangkat desa, mahasiswa dapat memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan dengan dukungan administratif dan tidak tumpang tindih dengan agenda desa. Sementara melalui bimbingan belajar, mereka bisa memberi dampak langsung dalam bidang pendidikan anak-anak, yang merupakan salah satu prioritas dari tema "Desa Ramah Perempuan dan Anak" yang mereka usung.

Langkah Kecil, Kontribusi Nyata

Meskipun kegiatan seperti piket dan mengajar anak mungkin terlihat sederhana, namun kontribusi yang diberikan mahasiswa bersifat nyata dan langsung dirasakan. Mahasiswa belajar bagaimana struktur desa bekerja, sementara warga dan anak-anak mendapat manfaat dari kehadiran mereka yang aktif dan terbuka.

Kegiatan hari itu menjadi gambaran bahwa pengabdian tidak harus selalu dalam bentuk besar. Langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dan melibatkan semua pihak bisa menjadi pondasi bagi hubungan sosial yang lebih baik antara mahasiswa dan masyarakat.

Dengan kolaborasi yang terus dibangun dari hari ke hari, mahasiswa KKN 230 berharap dapat menjalankan seluruh rangkaian program kerja secara efektif dan memberi manfaat yang bisa diteruskan oleh warga meskipun masa KKN telah usai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun