Mohon tunggu...
Aleksius Erom
Aleksius Erom Mohon Tunggu... Penulis - siapakah manusia itu?

berpikir dan bertindak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Negeri di atas Awan Wae Rebo, Manggarai, Flores, NTT

12 Desember 2020   23:28 Diperbarui: 12 Desember 2020   23:32 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Kampung Wae Rebo ( Sumber Doc; Penulis)

Manggarai – Wae Rebo adalah kampung tradisional yang dikelilingi perbukitan yang indah dan hutan yang asri dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung ke Wae Rebo.  Sebagai kampung tradisional Wae Rebo memiliki warisan budaya yang luhur dan unik sehingga unesco menetapkan wae rebo sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012. Wae Rebo desa adat terpencil dan misterius di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Terletak di ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.

Untuk menikmati negeri diatas awan atau wae rebo pengunjung harus melewati perjalanan yang cukup jauh dan melahkan. Mulai dari Kota Ruteng lalu ke Desa Dintor lanjut ke kampung Denge, dari kampung Denge pengunjung harus berjalan kaki selama 3 jam untuk mencapai kampung adat wae rebo. Sepanjang perjalanan ke wae rebo pengunjung akan menikmati keindahan pegungan yang asri dan kicauan burung yang merdu. Kelelahan akan terbayar ketika sampai di wae rebo dengan keindahan alam dan senyum manis nan ramah dari masyarakat adat di wae rebo. Dengan keunikan tujuan rumah adat wae rebo yang menjadi salah satu daya tarik dan keindahan desa wae rebo. 

Rumah adat Mbaru Niang di Desa Wae Rebo dianggap sangat langka dan berlokasi jauh di atas pegunungan. Memiliki bentuk yang cukup unik, yaitu seperti lumbung kerucut dan hanya berjumlah tujuh buah saja.  Desain arsitektur dari rumah adat wae rebo yang berbentuk kerucut dan atap yang terbuat dari alang-alang dan ijuk sebagai simbol persatuan dan kekuatan orang manggarai Setiap rumah dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Mbaru Niang terdiri dari lima lantai dengan atap daun lontar dan ditutupi oleh ijuk. 

Setiap pengunjung yang datang akan dijamu di dalam satu Mbaru Niang yang disediakan khusus untuk menyambut wisatawan yang datang melancong. Anda akan diberikan jamuan berupa Kopi Flores sebagai welcome drink di Mbaru Niang ini! Bagi Anda yang ingin bermalam, Anda bisa menginap di Mbaru Niang ini. Sudah disediakan selimut dan bantal seadanya.

Penulis ;  Yosefina Avelin Daman (170401040042)

Status ; Mahasiswa
Program studi PPKn Universitas Kanjuruhan Malang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun