Mohon tunggu...
KKN BKU KELOMPOK 18
KKN BKU KELOMPOK 18 Mohon Tunggu... mahasiswa

Kami adalah mahasiswa KKN dari Bhakti Kencana University Kelompok 18 yang bernotabenkan dari fakultas kesehatan dan ada dari ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Bhakti Kencana University Kelompok 18 Kenalkan Ramuan Herbal Jahe dan Bawang Merah untuk Tekan Risiko Hipertensi di Ds.Dukuh Kec.Ibun

28 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 28 Agustus 2025   13:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Ketua RW 10 Kp.Ciandong. Bapak Jajang 

Majalaya — Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, masih menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, terutama pada kelompok usia produktif dan lanjut usia. Tekanan darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Melihat urgensi permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berasal dari Bhakti Kencana University melaksanakan kegiatan edukatif dan inovatif di Desa Dukuh, Kampung Ciandong RW 10 RT 03, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

Kegiatan ini mengusung tema "Empowerment Interpersonal Manajemen Keperawatan Hipertensi Bagi Rukun Warga 10 Desa Dukuh Kabupaten Bandung", dengan fokus pada pemanfaatan dua bahan alami yang sangat familiar di kalangan masyarakat, yaitu jahe (Zingiber officinale) dan bawang merah (Allium cepa var. aggregatum).  

Kegiatan ini dilakukan secara terpadu melalui edukasi kesehatan, praktik pembuatan ramuan herbal, dan penyuluhan gaya hidup sehat. Warga yang hadir diberikan pemahaman mengenai apa itu hipertensi, faktor risikonya, serta bagaimana pengendaliannya bisa dimulai dari rumah melalui pola hidup dan konsumsi yang sehat.

Demonstrasi Pembuatan Ramuan Herbal oleh Koordinator Program
Demonstrasi Pembuatan Ramuan Herbal oleh Koordinator Program
Dalam sesi praktik, mahasiswa KKN memperkenalkan cara pembuatan ramuan herbal yang sangat sederhana dan mudah dibuat, bahkan dengan bahan-bahan yang biasa tersedia di dapur rumah tangga. Jahe dikenal mengandung gingerol, suatu senyawa bioaktif yang memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan vasodilator alami. Senyawa ini membantu memperlancar aliran darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Sementara itu, bawang merah mengandung quercetin, senyawa flavonoid yang terbukti memiliki efek antihipertensi, mampu mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik, serta memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah. Kombinasi dua bahan ini dapat membantu tubuh dalam mengatur tekanan darah secara alami.
“Salah satu misi kami adalah memasyarakatkan pemanfaatan bahan herbal yang sudah dikenal sejak dulu oleh nenek moyang kita. Jahe dan bawang merah adalah contoh tanaman herbal yang tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu dapur, tetapi juga memiliki khasiat medis jika diolah dengan cara yang benar,” ujar Firlyanti, selaku koordinator program.

Ramuan herbal ini dibuat dengan cara merebus irisan/geprekan jahe segar dan bawang merah dalam air mendidih selama 10–15 menit. Setelah disaring, air rebusan dapat diminum selagi hangat. Warga dianjurkan mengonsumsi ramuan ini 2–3 kali seminggu sebagai suplemen alami pendukung kesehatan, bukan sebagai pengganti obat medis. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh warga Desa Dukuh, khususnya para ibu rumah tangga dan lansia. Banyak dari mereka yang baru mengetahui bahwa bahan-bahan yang selama ini digunakan untuk memasak ternyata juga memiliki khasiat dalam menjaga kesehatan, khususnya tekanan darah.

“Biasanya jahe saya pakai untuk wedang atau campuran masakan saja. Sekarang saya jadi tahu ternyata bagus juga buat tekanan darah. Saya mau coba rutin bikin di rumah,” ujar Ibu Nonoh, salah satu warga yang mengikuti kegiatan.

Pendampingan pengisian post dan pretest oleh panitia 
Pendampingan pengisian post dan pretest oleh panitia 
Selain pelatihan pembuatan ramuan herbal, tim KKN juga membagikan leaflet berisi informasi singkat tentang hipertensi, serta tips menjalani pola hidup sehat yang meliputi: mengurangi konsumsi garam, menghindari makanan berlemak jenuh, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, olahraga ringan minimal 30 menit per hari, serta memantau tekanan darah secara berkala.

Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif ini, mahasiswa KKN berharap dapat turut serta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan hipertensi sejak dini. Dengan memanfaatkan kearifan lokal melalui tanaman herbal seperti jahe dan bawang merah, diharapkan masyarakat Desa Dukuh dapat menerapkan gaya hidup sehat yang berkelanjutan, murah, dan mudah dilakukan.

“Program ini menjadi salah satu kontribusi nyata kami sebagai mahasiswa kepada masyarakat, sekaligus menjadi pengingat bahwa kesehatan bisa dijaga mulai dari rumah, dari kebun, dan dari dapur sendiri,” tutup Ridho Awali selaku kordinator KKN.

📍 Desa Dukuh, Kampung Ciandong RW 10 RT 03, Kecamatan Ibun, Majalaya, Kabupaten Bandung
📅24 Agustus 2025
📌 Diselenggarakan oleh: Mahasiswa KKN Kelompok 18 Bhakti Kencana University

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun