Majalaya — Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, masih menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, terutama pada kelompok usia produktif dan lanjut usia. Tekanan darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Melihat urgensi permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berasal dari Bhakti Kencana University melaksanakan kegiatan edukatif dan inovatif di Desa Dukuh, Kampung Ciandong RW 10 RT 03, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini mengusung tema "Empowerment Interpersonal Manajemen Keperawatan Hipertensi Bagi Rukun Warga 10 Desa Dukuh Kabupaten Bandung", dengan fokus pada pemanfaatan dua bahan alami yang sangat familiar di kalangan masyarakat, yaitu jahe (Zingiber officinale) dan bawang merah (Allium cepa var. aggregatum).
Kegiatan ini dilakukan secara terpadu melalui edukasi kesehatan, praktik pembuatan ramuan herbal, dan penyuluhan gaya hidup sehat. Warga yang hadir diberikan pemahaman mengenai apa itu hipertensi, faktor risikonya, serta bagaimana pengendaliannya bisa dimulai dari rumah melalui pola hidup dan konsumsi yang sehat.
“Salah satu misi kami adalah memasyarakatkan pemanfaatan bahan herbal yang sudah dikenal sejak dulu oleh nenek moyang kita. Jahe dan bawang merah adalah contoh tanaman herbal yang tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu dapur, tetapi juga memiliki khasiat medis jika diolah dengan cara yang benar,” ujar Firlyanti, selaku koordinator program.
Ramuan herbal ini dibuat dengan cara merebus irisan/geprekan jahe segar dan bawang merah dalam air mendidih selama 10–15 menit. Setelah disaring, air rebusan dapat diminum selagi hangat. Warga dianjurkan mengonsumsi ramuan ini 2–3 kali seminggu sebagai suplemen alami pendukung kesehatan, bukan sebagai pengganti obat medis. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh warga Desa Dukuh, khususnya para ibu rumah tangga dan lansia. Banyak dari mereka yang baru mengetahui bahwa bahan-bahan yang selama ini digunakan untuk memasak ternyata juga memiliki khasiat dalam menjaga kesehatan, khususnya tekanan darah.
“Biasanya jahe saya pakai untuk wedang atau campuran masakan saja. Sekarang saya jadi tahu ternyata bagus juga buat tekanan darah. Saya mau coba rutin bikin di rumah,” ujar Ibu Nonoh, salah satu warga yang mengikuti kegiatan.
Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif ini, mahasiswa KKN berharap dapat turut serta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan hipertensi sejak dini. Dengan memanfaatkan kearifan lokal melalui tanaman herbal seperti jahe dan bawang merah, diharapkan masyarakat Desa Dukuh dapat menerapkan gaya hidup sehat yang berkelanjutan, murah, dan mudah dilakukan.
“Program ini menjadi salah satu kontribusi nyata kami sebagai mahasiswa kepada masyarakat, sekaligus menjadi pengingat bahwa kesehatan bisa dijaga mulai dari rumah, dari kebun, dan dari dapur sendiri,” tutup Ridho Awali selaku kordinator KKN.
📍 Desa Dukuh, Kampung Ciandong RW 10 RT 03, Kecamatan Ibun, Majalaya, Kabupaten Bandung
📅24 Agustus 2025
📌 Diselenggarakan oleh: Mahasiswa KKN Kelompok 18 Bhakti Kencana University