Program kerja ketiga adalah pembuatan video profil Desa Kuwolu yang menampilkan potensi desa dan komoditas unggulannya, khususnya tebu. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 16 Juli 2024, dengan melibatkan perangkat desa dan para petani. Video ini merekam langsung proses panen dan pengangkutan tebu di lahan pertanian Kuwolu, menampilkan semangat kerja petani serta kekayaan alam desa secara autentik.
Tujuannya adalah memperkenalkan potensi Kuwolu secara menarik dan mudah diakses sebagai media promosi desa, baik untuk administrasi, kerja sama, maupun penguatan identitas lokal. Partisipasi warga menunjukkan dukungan terhadap publikasi citra positif desa, dan diharapkan video ini dapat digunakan berkelanjutan oleh pemerintah desa sebagai dokumentasi resmi.
Program keempat adalah Sosialisasi dan Pelatihan Kewirausahaan. Kewirausahaan kini menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak hanya membangun bisnis, wirausaha menuntut perencanaan matang, kesiapan menghadapi risiko, dan inovasi berkelanjutan. Semangat ini mendorong Kelompok 11 melaksanakan program Sosialisasi Kewirausahaan dan Pelatihan Business Model Canvas (BMC) di Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinat.
Program ini bertujuan memperkenalkan dasar-dasar kewirausahaan dan konsep BMC sebagai alat bantu perencanaan bisnis yang sederhana namun komprehensif. Hal ini dilatarbelakangi oleh minimnya akses santriwati terhadap pembelajaran formal tentang kewirausahaan.
Materi pelatihan mencakup pengenalan dunia usaha, pentingnya inovasi, serta sembilan elemen utama BMC, mulai dari segmentasi pelanggan hingga struktur biaya. Kegiatan ini juga diselingi sesi Forum Group Discussion (FGD) dan Ice Breaking untuk meningkatkan partisipasi dan menjaga semangat peserta. Melalui kegiatan ini, para santriwati diharapkan mampu mengembangkan ide usaha yang sesuai minat dan potensi mereka. Dengan bekal pengetahuan serta alat bantu seperti BMC, para santriwati berpeluang menjadi wirausahawan muda yang mandiri, inovatif, dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berbasis pesantren.
Program kerja kelima adalah Revitalisasi Perpustakaan, yang dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 14 hingga 17 Juli 2025, di tiga sekolah dasar di Desa Kuwolu, yaitu MI Ash-Shodiq, SD Negeri Kuwolu, dan MI Al-Hikmah. Kegiatan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersih, tertata, dan fungsional, sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian serta efisiensi dalam pengelolaan informasi. Pelaksanaan program ini mencakup pembersihan menyeluruh seperti menyapu dan mengepel lantai, membersihkan rak dan meja dari debu, serta merapikan buku-buku yang berserakan. Setelah tahap pembersihan, koleksi buku dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti fiksi, nonfiksi, pelajaran, dan cerita anak, kemudian disusun ulang ke dalam rak yang telah diberi label sederhana untuk memudahkan siswa dalam menemukan buku. Proses revitalisasi ini juga didokumentasikan dengan mengambil foto sebelum dan sesudah untuk mencatat perubahan signifikan dan membuat catatan singkat mengenai seluruh proses yang telah dilakukan.
Diharapkan, revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan belajar siswa, tetapi juga menumbuhkan kembali minat baca dan budaya literasi di lingkungan sekolah dasar tersebut. Program ini melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa KKN, masyarakat sekitar, serta pihak sekolah atau pengelola perpustakaan. Antusiasme dari siswa-siswi dan dukungan penuh dari pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru-guru, menjadi faktor penting dalam kelancaran dan keberhasilan program ini. Melalui upaya ini, diharapkan perpustakaan sekolah tidak hanya menjadi tempat yang menyenangkan tetapi juga berfungsi optimal dalam mendukung kegiatan belajar-mengajar, serta menanamkan praktik baik dalam pengelolaan dan pemeliharaan sehari-hari untuk perubahan positif yang berkelanjutan bagi fasilitas pendidikan di Desa Kuwolu di masa depan.