Mohon tunggu...
kkm 74 kkmgubuklakah
kkm 74 kkmgubuklakah Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Akun sekelompok Maliki Muda unggul bereputasi yang beradaptasi, bersosialisasi serta beraspirasi menjadi katalistor perubahan. Ceunah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penutupan KKM UIN Malang di desa Gubugklakah: momen haru yang meninggalkan makna tersirat

6 Februari 2025   23:07 Diperbarui: 6 Februari 2025   23:07 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potong tumpeng bersama kepala desa gubugklakah 

Penutupan program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang di Desa Gubugklakah berlangsung penuh kehangatan dan haru. Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Gubugklakah ini menjadi momen berharga bagi mahasiswa dan warga desa yang telah menjalin kedekatan selama program berlangsung. Suasana mendung yang menyelimuti desa saat itu seolah menjadi latar yang sempurna untuk menambah kesyahduan acara.

Penutupan KKM UIN Malang ini dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari 2025, bertempat di Balai Desa Gubugklakah. Acara dimulai pukul 09.00 pagi dan berlangsung hingga menjelang siang, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan akademisi. Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, dosen pembimbing lapangan (DPL), mahasiswa KKM dari kelompok (4, 74, dan 144), serta warga desa yang telah berpartisipasi dalam berbagai program selama KKM berlangsung.

Para dosen yang turut hadir antara lain Pak Syamsudin (DPL kelompok 144), Ibu Sulis (DPL kelompok 74), dan Pak Bushiri (DPL kelompok 4). Kehadiran mereka memberikan apresiasi serta dukungan penuh terhadap program yang telah dijalankan mahasiswa.

Acara diawali dengan pembukaan resmi dan pembacaan doa, diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai simbol semangat nasionalisme. Sambutan dari beberapa tokoh penting turut disampaikan, termasuk dari ketua KKM, para dosen pembimbing lapangan, serta perangkat desa.

Potong tumpeng bersama kepala desa gubugklakah 
Potong tumpeng bersama kepala desa gubugklakah 

Salah satu momen yang paling berkesan adalah prosesi pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ibu Sulis sebagai simbol rasa syukur atas suksesnya program KKM di Desa Gubugklakah. Kemudian, acara berlanjut dengan pemutaran video profil desa yang merupakan hasil dari program kerja gabungan kelompok 4, 74, dan 144.

Acara penutupan resmi ditutup oleh Pak Bushiri, yang menyampaikan harapan agar ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama KKM dapat terus bermanfaat bagi mahasiswa dan warga desa.

Penutupan KKM bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi momen refleksi atas perjalanan pengabdian mahasiswa di tengah masyarakat. KKM sendiri merupakan bentuk pengabdian mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata.

Di Desa Gubugklakah, mahasiswa telah berkontribusi dalam berbagai aspek, mulai dari edukasi kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga pelatihan keterampilan masyarakat. Oleh karena itu, penutupan ini menjadi simbol dari keberlanjutan hubungan baik antara akademisi dan masyarakat desa.

Meski program KKM secara resmi telah berakhir, diharapkan tali silaturahmi antara mahasiswa dan warga tetap terjalin. Seperti yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa peserta KKM, "Kami mungkin pergi secara fisik, tetapi hati kami tetap berada di sini, di Desa Gubugklakah. Semoga ilmu yang telah kami bagikan dapat terus bermanfaat bagi masyarakat." Ujar hildan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun