Mohon tunggu...
Meti Suryati
Meti Suryati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

editor at KJpost unindra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Tanpa Kabarmu...

16 Juli 2014   23:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:08 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"aku sayang sama kamu, tolong jangan hubungi aku dulu sementara waktu. tolong jangan temui aku, aku sedang ingin sendiri. aku minta maaf selama ini belum sempurna mencintai kamu. aku akan belajar. maaf. jangan ganggu aku dulu"

jegerrrr. mas, kamu tahu bagaimana rasanya hatiku ketika membaca sebuah pesan yang kau torehkan itu, kamu tahu mas bagaimana hancurnya kau dan merasa tak dianggap lagi olehmu. aku tak tahu mas apa salah ku, beberapa jam yang lalu kita masih bermesraan mas, masih sms saling sayang. namun tiba-tiba kau seperti ini, apa aku tak pantas curiga mas?

mas, aku kalut. aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan mas, hancur rasanya seperti merasa terbuang. entahlah apa maksud mu dari semua ini. aku hanya berfikir kau telah membuang ku secara sepihak dan tanpa alasan pula. apakah aku membuat kesalahan besar? sedangkan saat itu kita sedang tidak bertengkar mas. mas, salahkah aku menangis karena ini. apakah kamu tak sadar kau telah menyayat hatiku? mas, jangan seperti ini kumohon

berpuluh sms aku kirimkan padamu mulai dari menanyakan alasan mu, menanyakan apakah kau ingin membuang aku, apakah aku berbuat kesalahan fatal hingga membuat kau seperti ini, apakah ada wanita lain yang telah menggantikan posisiku dihatimu, dan apakah apakah yang lain aku tanyakan padamu. tapi satupun dari puluhan sms itu tak dibalas oleh mu, bahkan untuk sekedar menanyakan kabarku pun kau tak ada mas, berhari-hari tanpa kabar. miris hatiku mas, sedih sekali rasanya. tapi aku bisa apa? aku tak dapat berbuat apa-apa. semua komunikasi antara kita kau putus. hanya buliran kristal bening ini yang setia menemaniku berhari-hari ini mas. karena aku tak tahu harus seperti apa atau harus bagaimana.

mas, bertahun-tahun kita bersama. ini tahun ketujuh mas, apakah ini waktu yang sebentar mas untuk kita jalani semuanya? mulai dari susah, sedih, senang, semua nya telah kita lalui mas. tapi apakah masih ada alasan untukmu tak mengungkapkan apa-apa padaku saat kau ada masalah? kalau ini bukan terkait denganku, mengapa hal ini berimbas kepadaku mas? mengapa mas hanya aku yang engkau jauhi? mengapa hanya aku yang engkau buang? mengapa mas hanya aku yang tak kau balas smsnya. mengapa hanya aku yang tak kau beri kabar? mengapa mas? mana kata sayang yang kau sebut itu, mana mas mana? aku kini terpuruk, mencoba bangun, tertatih, mencoba berdiri dengan satu kaki. mencoba tegar dan sabar atas segala tingkahmu. mas, aku hanya ingin kau kembali seperti sediakala. aku tak inginkan yang lain. mas, kalau ini bukan salahku, tak terkait dengan ku, mengapa kau tak kunjung kembali padaku mas. mengapa???? :(

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun