Mohon tunggu...
Kita Setara
Kita Setara Mohon Tunggu... -

Fatherhood kitasetara.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suami Saya yang Biasa Saja

22 Mei 2017   18:31 Diperbarui: 24 Mei 2017   13:29 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, kedekatan ayah juga akan meningkatkan self esteem, kenyamanan diri, kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kompetensi sosial anak (Amato, 1994).

Saya sendiri percaya, dengan menunjukkan relasi yang setara antara ayah dan ibu, itu akan membentuk perspektif anak bahwa ia dicintai oleh kedua orang tuanya. Kelak, ketika ia merasa tak nyaman untuk bercerita kepada ibu, masih ada ayah untuk mengadu. Kami ingin mematahkan stigma bahwa fungsi ayah hanyalah untuk berkata “tanya ibumu”.

Saya dan suami justru lahir dari keluarga Jawa tradisional. Ayah-ayah kami tak sedekat itu dengan anak-anaknya, sehingga kami merasakan gap yang menganga dan sebentuk keasingan yang mengganggu dengan mereka. Hal inilah yang ingin kami putus dan kami ganti dengan pola asuh baru, bahwa anak kecil tak hanya melulu diurus ibu, dan tugas ayah tak melulu hanya kerja, kerja, kerja. Bahwa lelaki yang bisa menggendong anak dengan jarik bukanlah sesuatu yang istimewa, biasa saja, karena toh perempuan juga bisa dan biasa saja melakukannya.

Melibatkan diri dalam hal-hal domestik tidak akan membuat seorang pria lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya daripada perempuan. Bukankah yang kita inginkan adalah kesetaaraan?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun