Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Blue Collar dan White Collar, Kasta Pekerja Menurut Warna Kerah

26 November 2020   01:53 Diperbarui: 26 November 2020   22:50 2819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja menurut warna kerah pakaian yang dikenakan. | nydisabilitylaw.com

Usai kemunculan stratifikasi sosial kerah biru dan kerah putih, masyarakat mulai menciptakan istilah untuk berbagai pekerjaan mereka sebagai simbol dari bidang yang mereka geluti.

Green Collar (Pekerja Kerah Hijau)
Patrick Heffernan pertama menggunakan istilah ini pada 1976 untuk menyebut para pekerja di sektor ekonomi lingkungan. Misalnya, orang-orang yang bekerja di sektor energi alternatif, relawan di Greenpeace, World Wide Fund, dan sejenisnya.

Gold Collar (Pekerja Kerah Emas)
Istilah ini pertama kali digunakan oleh Robert Earl Kelley pada 1985 dalam bukunya The Gold-Collar Worker, yang merujuk pada pekerja muda berupah rendah, tetapi gemar membeli barang mewah. Istilah itu juga digunakan untuk menyebut pekerja profesional dengan spesifikasi yang sangat tinggi seperti pengacara, dokter, ilmuwan, dll.

Pink Collar (Pekerja Kerah Merah Muda)
Louise Kapp Howe memperkenalkan istilah ini pada 1990 yang merujuk pada pekerja wanita bergaji rendah seperti perawat, baby sitter, guru SD, dll.

Grey Collar (Pekerja Kerah Abu-abu)
Pekerja jenis ini berada di antara kerah putih dan kerah biru. Grey Collar merujuk pada mereka yang bekerja meski sudah masuk masa pensiun seperti polisi, pemadam kebakaran ataupun sekuriti.

Brown Collar (Pekerja Kerah Coklat)
Sistem klasifikasi ini untuk mereka yang bekerja di dunia militer seperti tentara angkatan laut, angkatan darat, angkatan udara, dan juga penjaga pantai.

Red Collar (Pekerja Kerah Merah)
Pekerja jenis ini merujuk pada mereka yang bekerja di badan kepemerintahan. Sementara, di China, Red Collar mengacu pada pekerja yang berasal dari anggota Partai Komunis di perusahaan swasta.

Orange Collar (Pekerja Kerah Oranye)
Merujuk pada para tahanan yang bekerja di balik penjara (lapas). Oranye sendiri merupakan warna seragam yang sangat identik dengan tahanan.

Yellow Collar (Pekerja Kerah Kuning)
Para pekerja di bidang kreatif. Misalnya, profesi fotografer, sutradara atau editor juga termasuk dalam klasifikasi ini.

Open Colar (Pekerja Kerah Terbuka)
Istilah ini untuk mereka yang bekerja di rumah, khususnya melalui internet. Taruhlah, Blogger, Youtuber, freelancer atau pekerja daring lain.

Semua pekerja memiliki peran masing-masing dalam tatanan masyarakat dan akan saling mengisi satu sama lain untuk menunjang kehidupan.

Terlepas dari apapun warna kerah yang mereka kenakan, negara dan perusahaan berkewajiban untuk memberikan hak-hak mereka dengan sama baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun