Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Paul "Gazza" Gascoigne, Pemabuk Paling Berbakat dari Daratan Inggris

17 November 2020   17:47 Diperbarui: 18 November 2020   22:29 3280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paul Gascoigne pada Piala Dunia 1990. (sumber gambar via kompas.com)

Berbakat dan barbar. Dua kata yang mendeskripsikan seorang Gazza. Sejumlah gol krusialnya datang setelah mabuk maraton beberapa hari sebelum berlaga.

Paul 'Gazza' Gascoigne merupakan salah satu pesepak bola yang dikarunia bakat natural yang pernah menginjakkan kaki di atas lapangan hijau.

Keahliannya yang tidak tertandingi dan perilakunya yang sangat sulit diprediksi, membuat Gazza menjadi pemain paling berbakat sekaligus paling eksentrik di daratan Inggris era 80 hingga 90-an.

Gazza lahir di Gateshead, Tyne and Wear, pada 27 Mei 1967 silam, dengan nama lengkap Paul John Gascoigne. Dua nama depannya adalah simbol penghormatan kepada personil The Beatles idola sang ayah, Paul McCartney dan John Lennon.

Meski bakatnya sudah terlihat sejak ia bergabung dengan sebuah tim lokal masa kecilnya, Gateshead Boys, Gazza sempat dinyatakan gagal ketika menjalani uji coba di Ipswich Town, Middlesbrough, dan Southampton.

Gazza belum mampu mencuri perhatian para pemandu bakat klub besar hingga di musim 1980 Newcastle United akhirnya tertarik untuk merekrutnya.

Di skuat Newcastle junior performanya sangat menonjol hingga membuatnya didapuk sebagai kapten tim. Gascoigne memimpin rekan-rekannya menjuarai FA Cup musim 1984-85 usai menang telak 4-1 atas Watford yang mana ia sukses melesakkan dua gol diantaranya.

Dalam laga tersebut, prilaku barbarnya terlihat saat Gazza melakukan nutmeg kepada salah satu pemain Watford dua kali berturut-turut! Bahkan manajernya sendiri, Jimmy Nelson, merasa jengkel atas tingkah nakalnya itu.

Atas penampilan gemilangnya, manajer tim senior Newcastle, Jack Charlton, pun mulai meliriknya. Ia pun turut disertakan Charlton dalam skuat senior untuk laga melawan Norwich City saat usianya baru 18 tahun. Sejak saat itu Gascoigne mulai dikenal oleh publik sepak bola Inggris.

Tak berselang lama, ia dipanggil untuk memperkuat The Three Lions. Ia begitu dicintai oleh publik sepak bola Inggris karena permainan atraktifnya. Nama "Gazza" sendiri ia dapatkan dari para penggemar beratnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun