#2 Jaga Privasi
Meski gairah sudah menggebu-gebu dan keinginan untuk bertemu dengan jodoh menggelora. Tetaplah utamakan logika. Dengan menggunakan Tinder, artinya kita memberikan akses kepada orang asing untuk dapat mengenal kita. Dan justru di sanalah letak risikonya. Batasi informasi sensitif untuk dibagikan, terutama data-data pribadi yang dapat menempatkan kita pada situasi rentan.
#3 Bertemu di Tempat Umum (Aman)
Tinder merupakan ekosistem yang cukup ideal jika dimaksudkan untuk mencari teman hang out seperti yang dilakukan oleh Tari. Namun, perlu diingat, apabila ada ajakan "meluruskan punggung" di hotel, tolak! Ingat kata pepatah, jika ada dua lawan jenis bertemu, yang ketiga adalah "mantab-mantab" (baca: setan). Situasi itulah yang dialami oleh Rinaldi sebelum ditemukan tewas termutilasi. Alangkah baiknya bertemu di tempat umum yang aman untuk mengurangi beragam risiko kejahatan.
Jangan biarkan ada Rinaldi-Rinaldi lain di sekitar kita. Tetaplah bijak dalam menggunakan media sosial dan produk digital lainnya demi kebaikan bersama.
Cinta ditolak? Dukun bertindak Tinder-in saja. Namun, sesungguhnya tiada yang lebih indah dan berkesan selain cinta pada pandangan pertama di dunia nyata.
Artikel mantab-mantab lainnya:
- "Friends With Benefits", Pacaran Segan Nikah Tak Mau
- Profesi "Professional Cuddler", Tanda Generasi Bangsa Krisis Kasih Sayang?
- "Pengakuan Dosa" dalam Kelamnya Anonimitas Whisper